Rabu 11 Aug 2021 16:10 WIB

Walkot Yogya: Vaksin tidak Langka, Tapi Terbatas

Tidak setiap orang bisa divaksin, terbatas untuk orang yang memang berhak.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Mas Alamil Huda
Tenaga kesehatan melayani warga untuk vaksinasi Covid-19 di Stasiun Yogyakarta, Rabu (11/8). Warga memanfaatkan layanan vaksinasi Covid-19 gratis di stasiun. Hal ini merupakan salah satu upaya percepatan vaksinasi di Yogyakarta. Dengan target vaksinasi 6 ribu penyuntikan per hari.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan melayani warga untuk vaksinasi Covid-19 di Stasiun Yogyakarta, Rabu (11/8). Warga memanfaatkan layanan vaksinasi Covid-19 gratis di stasiun. Hal ini merupakan salah satu upaya percepatan vaksinasi di Yogyakarta. Dengan target vaksinasi 6 ribu penyuntikan per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menyebut, ketersediaan vaksin Covid-19 masih mencukupi. Walaupun begitu, ia tidak menampik bahwa ketersediaan vaksin ini terbatas.

"Di Yogyakarta langka vaksin tidak benar, tapi yang benar terbatas. Artinya, yang kita sasar tidak setiap orang bisa divaksin, terbatas untuk orang yang memang berhak dan bisa divaksin," kata Haryadi di Pintu Selatan Stasiun Tugu, Yogyakarta, Rabu (11/9).

Namun, ia mengeklaim bahwa pelaksanaan percepatan vaksinasi di Kota Yogyakarta tidak terhambat. Bahkan, saat ini pihaknya terus melaksanakan percepatan vaksinasi dengan menambah gerai vaksinasi di beberapa titik.

Walaupun, pelaksanaan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan di kecamatan-kecamatan juga tetap berjalan. "Tidak perlu khawatir, pada saatnya jadwal (vaksinasi) itu ada kami siap. Walaupun sekarang kita lakukan gerakan vaksin secara masif, tidak berarti ketersediaan vaksin untuk dosis dua tidak terjaga," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, mengatakan, ketersediaan vaksin saat ini mencapai 51 ribu dosis, baik itu AstraZeneca maupun Sinovac. Pihaknya sendiri menargetkan sasaran vaksinasi dapat mencapai enam ribu orang per hari.

"Kita sudah punya sentra-sentra (gerai-gerai) vaksinasi, percepatan (vaksinasi) dilakukan di sentra-sentra itu. Artinya, menambah sentra vaksinasi untuk menambah percepatan," kata Emma.

Emma menyebut, distribusi vaksin untuk Kota Yogyakarta dilakukan secara bertahap. Jika nantinya ketersediaan vaksin semakin menipis, maka pihaknya akan mendapatkan kembali distribusi dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui Pemda DIY.

"Sambil jalan (vaksinasi), kita minta lagi (stok). Semakin cepat kita menghabiskan, semakin cepat kita minta lagi," ujarnya.

Menurutnya, capaian vaksinasi di Kota Yogyakarta sudah melebihi target dari Kementerian Kesehatan. Namun, vaksinasi di Kota Yogyakarta sendiri, kata Emma, juga dilakukan untuk warga yang berasal dari luar daerah.

"Selama (vaksinasi) itu faskesnya ada di Yogya, itu jadi capaian Yogya. Kita itu sudah 100 persen lebih, kita target dari Kemenkes sudah lebih dari 150 persen. Semuanya tidak hanya penduduk Kota Yogya, tapi juga pekerja dan warga (luar daerah) yang lewat," jelas Emma.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement