Selasa 10 Aug 2021 21:16 WIB

Desa Damai dan Upaya Bangun Interaksi Antarnilai Berbeda

Desa Damai diharapkan dapat menjadi contoh kampung toleransi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Desa Damai diharapkan dapat menjadi contoh kampung tolerans. Kerukunan Beragama (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Desa Damai diharapkan dapat menjadi contoh kampung tolerans. Kerukunan Beragama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, mengatakan Desa Damai membangun interaksi secara positif dengan mereka yang memiliki nilai-nilai berbeda. Selain itu, gerakan ini menguatkan sinergi antarlembaga organisasi masyarakat sipil dan Pemerintah.

"Perempuan sebagai agen perdamaian juga dipastikan terlindungi dari ancaman kekerasan melalui mekanisme yang dibentuk komunitas," kata Yenny saat menyampaikan sambutan dalam webinar Forum Gerakan Nasional Untuk Indonesia Damai, Adil, dan Setara (NUSANTARA) pada Selasa, (10/8). 

Baca Juga

Kegiatan hasil kerjasama Wahid Foundation dan UN Women tersebut menyebarkan informasi hasil Aksi Desa/Kelurahan Damai dalam mengembangkan mekanisme pencegahan kekerasan dan ekstremisme.       

Yenny menjelaskan kehadiran forum NUSANTARA ditujukan supaya menjadi sarana berbagi cerita di Desa Damai mengenai praktik baik yang terjadi disana. Diharapkan Desa lain dapat mengikuti jejak Desa Damai. 

"Kami membekali Desa/Kelurahan dengan serial panduan Aksi Desa/Kelurahan Damai dan  menyediakan layanan digital berbasis teknologi atau e-learning bagi yang mau belajar dan berlatih cara membangun Desa/Kelurahan Damai," ujar Yenny.  

UN Women Representative and Liaison to ASEAN, Jamshed Kazi, mendukung upaya memajukan kepemimpinan perempuan, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan melindungi perempuan dan anak perempuan dari kekerasan berbasis gender. 

"Inisiatif Desa Damai telah membentuk mekanisme inovatif untuk mencegah ekstremisme berbasis kekerasan di tingkat akar rumput," ucap Kazi. 

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, memuji program Desa/Kelurahan Damai yang dibuat Wahid Foundation.

Dia menganggap program ini sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial.  

"Lewat kegiatan seperti ini kita bisa mempromosikan nilai-nilai perdamaian dan keadilan dalam masyarakat," sebut Bintang.  

Tercatat, ada 14 Desa/Kelurahan Damai yang sudah menyatakan deklarasi dari total 30 Desa/Kelurahan Damai yang didampingi Wahid Foundation sejak 2017. 

Pada kurun waktu 2020-2021, Desa/Kelurahan Damai merancang Rencana Aksi Desa/Kelurahan Damai untuk membangun mekanisme pencegahan kekerasan dan konflik dengan pendekatan keamanan insani dan responsif gender.  

Kegiatan webinar tersebut diikuti 250 peserta yang terdiri dari Kementerian dan atau Lembaga Pemerintahan, Pemerintah Daerah di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. 

Organisasi dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Kota Batu, Kabupaten Malang, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kota Solo, Kota Depok dan Kabupaten Bogor). Jaringan Organisasi Masyarakat Sipil di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, perwakilan dari 16 Desa/Kelurahan Damai dan Mitra Internasional.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement