Selasa 10 Aug 2021 16:37 WIB

Pemkab Sleman Bantu Pendidikan Yatim Piatu Akibat Covid-19

Data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak, jumlah yatim piatu 113 orang.

Rep: wahyu suryana/ Red: Hiru Muhammad
Sebanyak 1.000 paket sembako disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19, anak-anak yatim piatu dan kaum duafa.
Foto: ist
Sebanyak 1.000 paket sembako disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19, anak-anak yatim piatu dan kaum duafa.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Pandemi covid telah menimbulkan duka mendalam bagi puluhan anak-anak di Kabupaten Sleman. Banyak anak yang menjadi yatim atau piatu setelah orang tuanya, baik ayahnya atau ibunya, meninggal akibat terpapar virus corona.

Data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sleman, anak yang jadi yatim piatu 113 orang. Data Dinas Sosial Sleman, anak yatim piatu dari keluarga miskin atau rentan miskin ada 27 anak.

Jumlah itu masih dimungkinkan bertambah karena penyebaran virus masih terjadi. Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, mereka akan memberikan bantuan pendidikan untuk anak-anak karena itu merupakan fase penting. "Kita ingin pastikan anak-anak tersebut tetap dapat mengenyam bangku pendidikan. Maka itu, kita akan fasilitasi bantuan pendidikan dari mulai SD sampai SMA/SMK," kata Kustini, Selasa (10/8).

Bantuan pendidikan akan diberikan Dinas Sosial lewat program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Keluarga anak yatim-piatu yang masih ada bisa mengajukan ke Dinas Sosial Sleman dan diverifikasi, nominal maksimal lima juta setiap tahun.

Selain itu, Pemkab Sleman akan rencananya akan memberi bantuan sosial sebesar Rp 200 ribu selama enam bulan untuk anak-anak tersebut. Nantinya, bisa direguler bantuan tersebut sesuai dengan kondisi keluarga masing-masing.

Untuk itu, Kustini meminta Dinas Sosial Sleman bergerak cepat memverifikasi data anak-anak yang jadi yatim-piatu agar segera bisa difasilitasi. Sebab, pemberian bantuan pendidikan tidak hanya menjaga akses pendidikan bagi anak."Tapi, juga menyelamatkan satu generasi pada masa mendatang," ujar Kustini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement