REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Jabatan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara diserah terimakan dari Komisaris Besar Polisi La Ode Aries El Fathar ke AKBP Bambang Wijarko.
La Ode Aries El Fathar dimutasi dengan jabatan baru sebagai Direktur Narkoba Polda Sulawesi Selatan menggantikan Kombes Pol Yani Sudarto, SIK. Sedangkan AKBP Bambang Wijarko sebelumnya sebagai Kabagbinopsnal Polda Nanggoroe Aceh Darusalam (NAD).
Selain itu Karolog Polda Sultra berganti dari Kombes Pol Made Sutersen, SH ke pejabat baru Kombes Pol Leo Joko Triwibowo, SIK yang sebelumnya sebagai Kapolresta Pontianak, Polda Kalimantan Barat.
Serah terima jabatan yang berlangsung dalam tatanan protokol kesehatan yang dipimpin Kapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya, Selasa (10/8).
"Mutasi pejabat lingkup Polri lumrah sebagai ruang promosi karier. Anggota Polri siap mengemban amanah di mana saja dan kapan saja," kata Kapolda Yan Sultra.
Kombes Pol La Ode Aries El Fathar yang didapuk menjadi Direktur Narkoba Polda Sulawesi Selatan dikenal berkarakter luwes dan harmonis semua pihak.
"Saya pegang teguh pesan Mancuana (bahasa Wolio, Buton: orang tua, bapak) bahwa nikmati hasil keringatmu. Jangan mengambil hak orang lain. Ini pesan orang tua saya," kata La Ode Aries alumni Akpol Tahun 1994.
La Ode Aries mengawali karir korps Bhayangkara tahun 1995 di Polres Fak Fak Papua dan berlanjut ke Nanggoroe Aceh Darusalam, Polda DIY, Polda Metro Jaya dan Mabes Polri hingga tahun 2009 mendapat tugas di kampung halaman di Polda Sulawesi Tenggara.
"Bagi saya hidup ini biar mengalir seperti air. Apa yang ada di tangan kita itulah yang kita pertanggungjawabkan," kata putra dari pasangan La Ode Zainoeddin dan Tamriah.
La Ode Aries menyedot perhatian ketika menjabat sebagai Kapolres Kolaka Utara tahun 2011. Polres ini merupakan pemekaran dari Polres Kolaka yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan. Ketika itu, dia mampu membangun kantor Polres Kolaka Utara yang megah dengan swadaya.
Banguna tersebut menurut rencana anggaran menghabiskan miliaran rupiah "Hampir 80 persen swadaya," tutur suami dari Waode Ndolasi.
Secara terpisah Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH mengatakan sinergitas jajaran Forkopimda yang terjalin baik menstimilus kondusivitas daerah dalam menyelenggarakan pembangunan dan sosial kemasyarakatan.
"Sinergitas anggota Forkopimda Sultra yang baik adalah nilai yang tidak terukur," tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika