Ahad 08 Aug 2021 07:15 WIB

Legislator Sayangkan Rendahnya Serapan Tenaga Kerja

Legislator apresiasi pertumbuhan ekonomi tapi sayangkan serapan tenaga kerja rendah.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
ilustrasi:pencari kerja -
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
ilustrasi:pencari kerja -

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Fraksi PKS,  Suryadi Jaya Purnama, mengapresiasi meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen. Namun ia menyayangkan rendahnya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian yang hanya tumbuh 0,38 persen yoy dan industri manufaktur sebesar 6,58 persen yoy. Padahal kedua sektor tersebut sektor yang memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi.

"Apalagi dalam kondisi ekonomi saat ini setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya dapat menyerap 110 ribu tenaga kerja, padahal pada tahun 2013 setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi diperkirakan dapat menyerap 270 ribu tenaga kerja. Sehingga keluarnya Indonesia dari resesi ini belum tentu berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat terutama yang berkaitan dengan penyediaan lapangan pekerjaan," kata Suryadi, Ahad (8/8).

Baca Juga

Suryadi menjelaskan, berdasarkan data BPS pada bulan Mei 2021, menunjukkan bahwa masih terdapat 19,10 juta orang (9,30 persen penduduk usia kerja) yang terdampak Covid-19. Dimana jumlah pengangguran karena Covid-19 (1,62 juta orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (0,65 juta orang), sementara yang tidak bekerja karena Covid-19 (1,11 juta orang), dan penduduk yang bekerja tapi mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (15,72 juta orang). 

"Artinya, ada 3,38 juta orang penduduk yang tidak bekerja sama sekali akibat pandemi Covid-19 ini," ujarnya.

Suryadi memandang, Pemerintah perlu  berperan dalam penyediaan lapangan pekerjaan, karena sektor-sektor yang memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi masih terdampak pandemi.  Pada awal Juli 2021 KemenPUPR juga telah melaporkan bahwa program Padat Karya Tunai (PKT) hingga kuartal II 2021 sudah mencapai realisasi anggaran sekitar 47,1 persen. 

Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja sudah sebesar 61 persen, yakni sudah 755.816 tenaga kerja yang terserap. Dimana secara keseluruhan, pada tahun 2021 Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp 23,24 triliun untuk program padat karya tunai, dengan target dapat menyerap 1,23 juta tenaga kerja. 

"Oleh sebab itu Fraksi PKS meminta agar serapan program ini semakin dipercepat dan anggarannya dapat ditambah pada tahun 2022 mendatang agar dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja dari target pada tahun 2021 yang hanya 36,4 persen dari jumlah penduduk yang tidak bekerja," ungkapnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement