Sabtu 07 Aug 2021 05:39 WIB

Panglima TNI: Tegakkan Prokes Melalui Pendekatan Kultural

Strategi untuk menekan angka positif Covid-19 adalah 3M dan 3T

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Hiru Muhammad
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., bersama Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., melakukan peninjauan Serbuan Vaksinasi, Penyerahan Bansos dan pengecekan aplikasi Silacak dan Inarisk, bertempat di Gedung BSCC Dome, Balikpapan, Jumat (06/08/2021).
Foto: Puspen TNI
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., bersama Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., melakukan peninjauan Serbuan Vaksinasi, Penyerahan Bansos dan pengecekan aplikasi Silacak dan Inarisk, bertempat di Gedung BSCC Dome, Balikpapan, Jumat (06/08/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan, penegakkan disiplin protokol kesehatan (prokes) harus dilakukan melalui pendekatan kultural dan kearifan lokal. Hal tersebut penting untuk dilakukan untuk menekan dan menurunkan kasus positif Covid-19. "TNI-Polri bersama pemerintah dan segenap komponen masyarakat harus menegakkan disiplin prokes melalui pendekatan kultural dan kearifan lokal," ungkap Hadi dalam siaran pers, Jumat (6/8).

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI saat memimpin rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalimantan Utara (Kaltara). Rapat tersebut membahas persoalan terkait penanganan Covid-19 di wilayah Tarakan dan Berau, Kaltara.

Lebih lanjut Hadi mengatakan, strategi untuk menekan angka positif Covid-19 adalah 3M dan 3T, yakni testing, tracing dan treatment. Selain itu, vaksinasi yang ditargetkan oleh pemerintah juga harus tercapai. “Optimalkan 3T dan infokan kasus sesegera mungkin guna mencegah memburuknya kondisi untuk menekan angka kematian di Kaltara,” kata dia.

Panglima TNI menyampaikan, tracing kontak erat harus dilaksanakan. Selain itu, persiapan isolasi terpusat (isoter) harus dimaksimalkan. Tentunya, kata dia, itu dilakukan harus dengan dukungan yang sesuai kebutuhan bagi pasien yang melaksanakan isoter tersebut.“Para pejabat TNI-Polri di lapangan harus dengan semangat membantu pemerintah daerah,” kata Hadi.

Panglima TNI kemudian memuji sinergitas TNI-Polri, khususnya para Babinsa, yang telah bekerja dengan sangat baik dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Menruut dia, Babinsa dan Bhabinkamtibmas sudah bekerja baik dan selalu kompak dalam bekerja sama melakukan tracing."Terlebih lagi saat ini sudah ada aplikasi Silacak untuk mempermudah pelaporan kasus konfirmasi positif,” tutur dia.

Menurut Panglima TNI, kesadaran masyarakat sangat penting dalam memutus penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan melapor ke Puskesmas ketika kondisi badan sudah tidak enak. Langkah itu mendukung upaya tracing dan disiplin dalam pelaksanaan isolasi mandiri.

“Saya minta lengkapi fasilitas isoter dan rumah sakit dengan nakes, obat, alkes, oksigen juga pengerahan bidan, relawan, dan mahasiswa kedokteran dan untuk dukungan obat dan logistik bagi masyarakat yang melaksanakan isoman dan isoter,” kata Hadi.

“Jadikan kebiasaan baru dalam kebutuhan sehari-hari seperti menggunakan masker dan jika badan dirasa kurang enak, jangan sungkan untuk melapor ke Puskesmas dan minta untuk di swab lalu laksanakan isoman,” tambah Panglima TNI.

Dalam kegiatan tersebut, Panglima TNI mengecek lokasi isoter dan berdialog secara virtual dengan pasien yang sedang dalam perawatan. “Kepada para Nakes dan petugas Tracer, untuk selalu menjaga kesehatan,” pesannya.

Usai melaksanakan dialog secara virtual, Panglima TNI dan Kapolri meninjau para Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga, dan Bhabinkamtibmas yang sedang menunjukan kemampuanya dalam menggunakan aplikasi "Silacak".

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement