Jumat 06 Aug 2021 22:56 WIB

Peneliti BPPT: BPA Galon Isi Ulang Diuji Beberapa Kali

Tiap Balai Besar POM memiliki lab sendiri untuk menguji migrasi BPA

Gedung BPPT, jakarta
Foto: ROL/Kingkin J
Gedung BPPT, jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sentra Teknologi Polimer BPPT memastikan uji migrasi Bisfenol A (BPA) dari kemasan galon guna ulang ke produk air minumnya valid dan akurat. Apalagi tes juga dilakukan terhadap sampling di setiap daerah alias secara nasional. BPOM sudah menyatakan galon polikarbonat (PC) aman dikonsumsi.

Hal ini disampaikan Tim Teknis Sentra Teknologi Polimer BPPT, Zarlina Zainudin, saat dimintai pendapatnya mengenai migrasi BPA dari kemasan galon guna ulang ke produk air minum. Menurutnya karena yang diuji itu adalah air, maka perlu disimulasikan sesuai ketentuannya. "Untuk air, yang digunakan sebagai larutan simulasinya adalah etanol 10 persen," ujar dia dalam keterangan tertulis. 

Air yang hendak diuji direndam ke dalam etanol 10 persen dengan kondisi suhu dan lama tertentu. Kemudian larutan etanol yang direndam itu diambil dan langsung dicek dengan menggunakan alat kromatografi cair berperforma tinggi atau HPLC yang bisa memisahkan dan mendeteksi kuantitas atau kadar BPA yang bermigrasi.  

Untuk sampling yang diuji, ujar Zarlina, BPOM melakukannya secara nasional. Itu bisa dilakukan dengan cepat oleh semua Balai Besar POM yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Tiap Balai Besar POM memiliki lab sendiri untuk menguji migrasi BPA dari sampling kemasan air minum galon guna ulang.

"BPOM ada hitungan sampling untuk pengambilan contoh produk yang beredar di pasaran, termasuk sampling langsung dari industri yang memproduksi air minum galon guna ulang," ujarnya. "Data sampling BPOM sangat lengkap." 

Untuk pengujuiannya, kata Zarlina, untuk produk merek A misalnya dipastikan bahwa memang betul migrasi BPA-nya itu di bawah standar pengukurannya dan minimal dilakukan tiga kali pengulangan uji. Untuk memastikan hasil uji sebelumnya, metodenya juga perlu diverifikasi sudah benar atau tidak. 

"Dan untuk memastikan hasil ujinya benar dan akurat, minimal 7 sample yang diuji. Setelah uji juga perlu dihitung recovery-nya berapa. Jadi, untuk memastikan itu benar-benar sesuai hasilnya tidak main-main," katanya.

Hasil sampling dan pengujian laboratorium terhadap kemasan galon air minum dalam kemasan (AMDK) jenis polikarbonat (PC) atau galon guna ulang yang dilakukan BPOM pada 2021 menunjukkan adanya migrasi Bisfenol A (BPA) dari kemasan galon sebesar rata-rata 0,033 bpj. Nilai ini jauh di bawah batas maksimal migrasi yang telah ditetapkan BPOM, yaitu sebesar 0,6 bpj.

Penjelasan BPOM tentang kandungan BPA ini dirilis Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan di laman resmi BPOM RI pada Selasa (29/6). Hal itu dilakukan untuk memastikan kepada masyarakat bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang yang beredar hingga kini aman untuk dikonsumsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement