Jumat 06 Aug 2021 17:02 WIB

BPBD: Sepanjang 2021, 112 Bencana Terjang Kota Sukabumi

BPBD Kota Sukabumi ungkap kerugian akibat 112 bencana mencapai Rp 4 miliar

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sebanyak enam kejadian bencana melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi. Sebanyak 112 kejadian bencana terjadi di wilayah Kota Sukabumi selama rentang waktu Januari hingga Juli 2021. Seratusan bencana ini menyebabkan kerugian hingga Rp 4,2 miliar.
Foto: dok bpbd sukabumi
Sebanyak enam kejadian bencana melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi. Sebanyak 112 kejadian bencana terjadi di wilayah Kota Sukabumi selama rentang waktu Januari hingga Juli 2021. Seratusan bencana ini menyebabkan kerugian hingga Rp 4,2 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 112 kejadian bencana terjadi di wilayah Kota Sukabumi selama rentang waktu Januari hingga Juli 2021. Seratusan bencana ini menyebabkan kerugian hingga Rp 4,2 miliar.

Data tersebut berdasarkan Sistem informasi Elektronik Data Bencana (SiEdan) yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami mengatakan, jumlah bencana ini naik dibandingkan catatan di semester pertama sebanyak 104 kali kejadian.

"Sebanyak 112 kejadian bencana terjadi sepanjang tujuh bulan terakhir yang tersebar di tujuh kecamatan," ujar Zulkarnain. Dari peristiwa yang terjadi, ditaksir nilai kerugian mencapai Rp 4.266.912.500 atau naik dari periode semester satu mencapai Rp 2.047.962 500. 

Dari bencana yang terjadi selama tujuh bulan di tahun 2021 itu, luas area yang terdampak 51,87 hektare dan 43 kepala keluarga (KK) terdampak serta sekitar 28 unit bangunan rusak. pada bulan Juni merupakan frekuensi tertinggi yang dilaporkan masyarakat dan Bulan Juli merupakan terendah.

Zulkarnain menerangkan, pada bulan Januari tercatat 15 kali kejadian, Februari 8 kali, Maret 20 kali, April 11 kali, Mei 10 kali, Juni 34 kali, dan Juli 8 kali. Misalnya untuk bulan Juli tercatat ada 8 jenis kejadian yaitu lima kali Cuaca Ekstrem yang tersebar yaitu di kecamatan Warudoyong (2 kali), Gunung Puyuh (1 kali), Lembursitu (1) dan kecanatan Baros (1).

Jenis Kebakaran Permukiman (1 kali), dan tempat usaha (1) tercatat di kecamatan Warudoyong (2 kali) dan rangkaian Gempa Bumi akibat pergerakan lokal Sesar Cimandiri dan satu kali akibat kecelakaan kerja yang menewaskan satu orang pekerja di kecamatan Baros. Adapun rincian bencana yang terjadi dari awal Januari hingga 31 Juli 2021 yaitu banjir 19 kejadian, cuaca ekstrem 46 kejadian, gempa 2 kejadian, kebakaran 18 kejadian, tanah longsor 26 kejadian, puting beliung 1 kejadian.

Dari jenis Bencana tersebut ungkap Zulkarnain, nilai kerugian tertinggi berasal dari kebakaran Rp 2.736.500.000 disusul cuaca ektsrem mencapai angka Rp 768.100.000 lalu tanah longsor Rp 527.762.000. Sedangkan banjir dan puting beliung masing-masing Rp 189.550.000 dan Rp 45.000.000. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement