REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung mengalami kenaikan 1,46 persen pada semester I tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 yang mengalami kontraksi 0,99 persen pada masa pandemi Covid-19. Pertumbuhan tertinggi pada komponen ekspor barang dan jasa.
“Seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 15,25 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Faizal Anwar pada keterangan pers virtual, Kamis (5/8).
Sedangkan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan II-2021 dibandingkan dengan triwulan I-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 6,69 persen (q-to-q), meningkat jika dibandingkan dengan capaian triwulan II-2020 yang mengalami kontraksi sebesar 0,55 persen.
Faizal mengatakan, komponen pengeluaran yang tumbuh positif yaitu komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) sebesar 31,61 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 2,91 persen, ekspor barang dan jasa sebesar 1,62 persen dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 0,61 pesen. Komponen pengeluaran konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) terkontraksi 1,07 persen dan komponen impor barang dan jasa terkontraksi sebesar 4,49 persen.
Sedangkan perkembangan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,03 persen. Menurut Faizal, pertumbuhan positif ini terjadi di seluruh komponen pengeluaran.
Komponen ekspor barang dan jasa merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 17,32 persen, diikuti oleh komponen PK-RT sebesar 5,06 persen, komponen PMTB sebesar 4,47 persen, komponen PK-LNPRT sebesar 3,38 persen, dan komponen PK-P sebesar 3,34 persen.
Selain itu, ia melanjutkan komponen impor barang dan jasa yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB pengeluaran juga mengalami pertumbuhan sebesar 16,70 persen. “Komponen PK-RT merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung,” katanya.
Komponen PK-RT merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung triwulan II-2021 yakni sebesar 2,98 persen, diikuti oleh Komponen PMTB sebesar 1,43 persen, dan komponen lainnya sebesar 0,63 persen.
Faizal menyebutkan struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Lampung triwulan II-2021 menurut pengeluaran tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDRB Provinsi Lampung yaitu sebesar 60,72 persen, dikuti komponen ekspor barang dan jasa 42,84 persen dan PMTB 32,15 persen.
“Komponen impor barang dan jasa sebagai pengurang dalam PDRB Provinsi Lampung memiliki peran sebesar 45,43 persen,” ucap dia.