REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteoroligi dan Klimatologi (BMKG) Pekanbaru tetap mengingatkan kepada Satgas Karhutla Riau untuk mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Meski beberapa hari ini terjadi hujan ringan hingga sedang di wilayah Provinsi Riau, ancaman karhutla masih nyata.
"HinggaSeptember mendatang, kondisi cuaca di wilayah Riau masih masuk musim kemarau dan hujan yang mengguyur dalam beberapa hari ini merupakan pola hujan equatorial, hujan akan turun di saat terjadi musim kemarau dalam setiap bulannya," kata Kasi Data BMKG Pekanbaru, Marzuki, Kamis (5/8).
Dia mengatakan, dalam beberapa hari ini memang hujan terjadi di beberapa wilayah Riau, namun hujannya ringan hingga sedang, tidak hujan yang lebat. Saat ini wilayah Riau masih masuk musim kemarau hingga bulan September 2021.
Ia menyebutkan, puncak musim kemarau di Riau itu terjadi pada Juni dan Juli 2021. Tetapi harus tetap waspada terhadap potensi terjadinya karhutla, karena wilayah Riau mudah sekali terjadi karhutla.
"Hujan yang terjadi di Riau merupakan hujan equatorial, meskipun musim kemarau, tetap saja ada hujan setiap bulannya, tapi hujannya tidak lebat hanya ringan dan sedang, bahkan hanya terjadi hujan lokal. Berbeda dengan di daerah Jawa, dimana musim kemarau panjang dan tidak ada turun hujan," katanya.
Dijelaskan Marzuki, untuk musim hujan di wilayah Riau, akan terjadi pada Oktober hingga Desember 2021. Hujan turun terjadi mulai dari sedang hingga lebat. Namun, pada September juga akan terjadi hujan mulai dari ringan hingga sedang.