Rabu 04 Aug 2021 14:36 WIB

Sekjen IYCN Minta Indonesia Emas Bisa Terwujud 2045

Bisakah tetap mewujudkan Indonesia Emas 2045 setelah pulih dari pandemi Covid-19?

Perajin menyelesaikan kerajinan anyaman rotan di salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (26/7/2021).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Perajin menyelesaikan kerajinan anyaman rotan di salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (26/7/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara historis, ekonomi Indonesia ditopang oleh sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang berkontribusi mencapai 60,34 persen persen (BPS, 2020). Jika ditinjau secara historis, rata-rata kontribusi UMKM terhadap perekonomian mencapai 58,1 persen sepanjang kuarter pertama 2010 hingga kuarter kedua 2020.

Sekretaris Jenderal Indonesian Youth Community Network (IYCN), Muhammad Fadli Hanafi mengatakan, kontributor utama perekonomian negeri ini adalah sektor manufaktur, dengan rata-rata kontribusi mencapai 21,44 persen pada rentang periode yang sama.

"Oleh karena itu, pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM) berdampak langsung terhadap kinerja perekonomian Indonesia, di mana hingga kuartal pertama 021, kinerja ekonomi Indonesia masih mengalami kontraksi sebesar 0,74 persen," kata Fadil mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 di Jakarta, Rabu (4/8).

Walaupun kontraksi itu menunjukkan tren perlambatan, kata dia, prediksi Bank Indonesia menunjukkan ekonomi Indonesia bisa tumbuh positif. Pertumbuhannya diproyeksikan di kisaran 4,1 hingga 5,1 persen. "Angka itu lebih rendah daripada prediksi sebelumnya oleh pemerintah di kisaran 7 persen," kata Fadil.

Dengan kondisi seperti itu maka terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Fadil menyebut, hal itu bisa memberikan implikasi yang signifikan pascapandemi Covid-19 berlalu. Padahal, pemerintah memiliki program Indonesia Emas pada 2045 atau tepat 100 tahun RI merdeka. Dia ingin agar hal itu bisa terwujud.

"Bisakah kita tetap mewujudkan Indonesia Emas 2045 'sesuai jadwal' setelah pulih dari Covid-19? Pertanyaan-pertanyaan mendasar semacam ini juga tetap harus menjadi perhatian kita bersama, karena di masa pandemi ini, bisa survive saja sudah sangat bagus," kata Fadil.

Belum lagi proyeksi, Fadil melanjutkan, BPS memproyeksikan setelah 2030, dependency ratio Indonesia akan meningkat. Hal itu bermakna upaya perjuangan pemerintah semakin berat pada masa mendatang.

 

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Jawabannya tentu adalah 'sembuh' secepat mungkin, agar bisa recovery lebih cepat pula. Kita dapat memulai dari peran bersama untuk lebih patuh pada protokol kesehatan, membatasi aktivitas jika tidak perlu," kata Fadil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement