Selasa 03 Aug 2021 20:14 WIB

Satgas Catat BOR Mingguan Menurun

Penurunan BOR di RS sejalan dengan penurunan kasus Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Petugas BPBD merakit tempat tidur darurat di Rumah Sakit Lapangan (RSL) GOR Soekarno-Hatta Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (30/7/2021). Pemkot Blitar mengubah GOR Indoor Soekarno-Hatta menjadi rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19 bergejala sedang hingga ringan dengan daya tampung sekitar 60 tempat tidur pasien.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Petugas BPBD merakit tempat tidur darurat di Rumah Sakit Lapangan (RSL) GOR Soekarno-Hatta Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (30/7/2021). Pemkot Blitar mengubah GOR Indoor Soekarno-Hatta menjadi rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19 bergejala sedang hingga ringan dengan daya tampung sekitar 60 tempat tidur pasien.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat persentase keterisian tempat tidur isolasi atau BOR mingguan selama tiga pekan terakhir telah menunjukan penurunan. BOR mingguan yang sempat mencapai 77,07 persen pada 11 Juli perlahan menunjukan penurunan menjadi 75,91 persen.

Angka tersebut kemudian menurun lagi 70,62 persen, dan di minggu terakhir menjadi 61,95 persen. "Penurunan ini juga sejalan dengan penurunan kasus aktif selama dua minggu terakhir dari yang sebelumnya sempat mencapai 18,84 persen menjadi 18,12 persen dan terus turun menjadi 15,55 persen per tanggal 1 Agustus," jelas Wiku saat konferensi pers, Selasa (3/8).

Baca Juga

Selain itu, penurunan BOR juga terjadi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet yang saat ini persentase huniannya sebesar 31,34 persen. Sementara itu di tingkat provinsi, penurunan kasus aktif dan BOR secara bersamaan terjadi di 14 provinsi. Yakni di Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat.

"Beberapa provinsi juga mencatatkan penurunan BOR cukup signifikan seperti provinsi DKI Jakarta yang mengalami penurunan sebesar 21,55 persen dan provinsi Banten yang turun sebesar 20,57 persen dalam 1 minggu terakhir," ucap Wiku.

Ia pun mengapresiasi capaian pemerintah daerah yang mampu menekan angka penambahan kasus sehingga mengurangi beban para tenaga kesehatan. Karena itu, Wiku meminta agar perbaikan ini terus ditingkatkan.

"Hal ini menunjukkan walaupun varian Delta ini sangat mudah menular namun daya lawan seluruh pemerintah dan masyarakat dengan upaya kolaboratif nyatanya efektif dalam menghadapinya," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement