REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sejak 30 Juli 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar acara Panggung Virtual Jaga Asa, sebagai acara penggalangan dana untuk para pekerja seni yang terdampak PPKM. Acara ini melibatkan sejumlah musisi dari Persatuan Musisi Bogor (Pambo), dan komika stand up comedy.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, acara ini akan diadakan hingga 5 Agustus mendatang. Diharapkan, acara ini dapat membantu meringankan beban para musisi yang sudah berbulan-bulan tidak mendapat pekerjaan.
“Ini adalah ikhtiar kita untuk meringankan beban para musisi yang sudah berbulan-bulan tidak mendapatkan penerimaan (manggung di kafe). Saya berterimakasih kepada ASN dari dinas-dinas di Pemkot Bogor yang menyumbang untuk operasional terselenggaranya acara ini,” kata Bima Arya, Senin (2/8).
Dalam acara yang ditampilkan di Youtube Pemkot Bogor, serta di Instagram Pemkot Bogor dan Bima Arya. Lebih lanjut, Bima Arya mengatakan, dari acara yang diadakan secara virtual ini, masyarakat dapat memberikan donasi secara online.
Sejak tiga hari dilaksanakan hingga Ahad (2/8), Bima Arya menyebutkan, jumlah donasi untuk pekerja seni sudah terkumpul hakpir Rp 25 juta. “Kami juga mengucapkan terimakasih juga untuk warga Bogor yang secara online menyaksikan dari rumah dan menyumbangkan donasinya secara transfer. Alhamdulillah terkumpul hampir Rp 25 juta. Masih ada sampai 5 Agustus nanti. Donasi ini ditujukan bagi pekerja seni yang terdampak,” ucap Bima Arya.
Panggung Virtual Jaga Asa ini menampilkan sedikitnya 19 grup band dan tujuh komika yang tampil secara daring dan bergantian. Proses produksinya pun dilakukan mengikuti protokol kesehatan secara ketat, tidak melibatkan banyak orang dan wajib diswab antigen dengan hasil negatif.
Salah satu komika stand up comedy, Fajar Nugra tampil dalam acara ini pada Ahad (2/8). Dalam penampilannya, dia menghibur penonton di rumah dengan melakukan roasting kepada Wali Kota Bogor.
Bima Arya mengatakan, banyak kritikan dan candaan yang dilontarkan Fajar dari lawakannya. Soal kebijakan ganjil genap, PPKM, pengalaman magang di Balaikota, blusukan ke wilayah hingga hobinya mengendarai Vespa.
“Saya minta agar komika tampil juga. Me-roasting , mengkritik para pejabat, mulai dari para camat, Kasatpol PP, Pak Wakil, termasuk saya. Tapi sepertinya mereka (komika) masih sungkan. Pasti warga banyak yang perlu ditumpahkan kepada para pejabat, ini momentumnya. Kritik juga menghibur,” jelasnya.