Senin 02 Aug 2021 14:17 WIB

Kunjungan Wisman Juni 2021 Turun 7,71 Persen

Belum ada perbaikan signifikan akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Kursi kosong berjejer di kawasan pariwisata Pantai Kuta, Badung, Bali, Jumat (2/7/2021). Rencana pembukaan kembali Pulau Bali untuk wisatawan mancanegara pada akhir bulan Juli 2021 ditunda akibat terjadi peningkatan kasus COVID-19.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Kursi kosong berjejer di kawasan pariwisata Pantai Kuta, Badung, Bali, Jumat (2/7/2021). Rencana pembukaan kembali Pulau Bali untuk wisatawan mancanegara pada akhir bulan Juli 2021 ditunda akibat terjadi peningkatan kasus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada bulan Juni 2021 sebanyak 140,9 ribu kunjungan. Jumlah tersebut mengalami penurunan 7,71 persen dari bulan sebelumnya.

Adapun, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, kunjungan wisman juga mencapai  10,04 persen. Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan, belum ada perbaikan signifikan pada tahun ini akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Justru, capaian kunjungan wisman tahun ini cenderung lebih rendah dari tahun lalu di mana Covid-19 sudah masuk ke Indonesia. "Kita terpukul karena pandemi dan karena masih ada travel ban dari luar negeri ke negara kita," ujar Margo dalam konferensi pers, Senin (2/8).

Margo menerangkan wisman yang datang ke Indonesia selama Juni 2021 didominasi untuk tujuan bisnis, misi tertentu bidang kesehatan dan pendidikan, atau reuni keluarga. Situasi kunjungan wisman bisa membaik akan sangat tergantung kebijakan masing-masing negara kepada Indonesia.

Dilihat menurut pintu masuk, selama bulan Juni sebanyak 64 persen atau 90,4 ribu wisman masuk melelalui jalur darat. Selanjutnya diikuti jalur laut 24 persen atau 34,1 ribu serta udara 12 persen atau sebayak 16,2 ribu kunjungan.

Dari sisi kebangsaan, wisman didominasi berasal dari Timor Leste yakni sebanyak 54,6 persen atau sebanyak 76,9 ribu kunjungan. Kemudian Malaysia 26,9 persen atau 37,9 ribu kunjungan, dan China 4,7 persen atau 6,7 ribu kunjungan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement