REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Program vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung terus dipercepat untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Dosis pertama vaksinasi hampir mencapai 900 ribu orang sekitar 873.635 orang atau 44.78 persen sedangkan dosis dua 462.695 orang atau 23.70 persen dan 1.408 orang vaksin ketiga. Total masyarakat yang harus divaksin mencapai 1.952.358 orang.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung dikutip di bandung.go.id hingga Sabtu (31/7) kemarin, vaksinasi untuk tenaga kesehatan (nakes) dosis pertama mencapai 32.891 orang dan dosis kedua sebanyak 30.317 orang serta dosis ketiga sebanyak 1.408 orang. Total sasaran nakes sebanyak 24.709 orang.
Vaksinasi kepada petugas publik dosis pertama mencapai 454.037 orang sedangkan vaksin kedua sebanyak 248.341 orang dengan sasaran 144.416 orang. Vaksinasi terhadap lansia untuk dosis pertama sebanyak 108.947 orang dan dosis kedua 95.812 orang dengan total sasaran 206.046 orang.
Vaksinasi untuk masyarakat umum dan rentan dosis pertama 269.842 orang dan dosis kedua 88.224 orang. Total sasaran sebanyak 1.339.048 orang. Terakhir vaksinasi untuk remaja dosis pertama sudah sebanyak 7.819 orang dengan total sasaran sebanyak 238.139 orang.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan pemerintah Kota Bandung diapresiasi karena program vaksinasi yang berjalan. Percepatan vaksinasi dilakukan dengan penunjang vaksinator yang banyak.
"Selama vaksin ada, Insya Allah target vaksinasi kan hitungannya sekarang 1.9 juta yang harus divaksin dari 2.5 juta. Dosis satu diatas 700 ribu kurang 1.2 juta kalau punya 1.000 vaksinator sehari dia bisa 50, sehari target bisa 50 ribu orang divaksin kalau vaksin ada. 1.2 juta cukup 24 hari," katanya belum lama ini.
Ia melanjutkan, dosis kedua sudah mencapai 400 ribu lebih sehingga masih kurang 1.5 juta orang dan jika per hari bisa sebanyak 50 ribu maka bisa dilakukan 30 hari. Perkiraan tersebut dapat terealisasi jika dosis vaksin tersedia.
"Berarti 2-3 bulanlah harusnya bisa terbentuk herd immunity di Kota Bandung selama vaksinnya ada. Kita di mal, tempat terbuka, kampus sudah pernah skala itu bisa kita punya drive thru," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika