Ahad 18 Jul 2021 18:59 WIB

Kepala BPIP Siapkan Tiga Ekor Sapi Kurban

Nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah kurban selaras dengan nilai Pancasila

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Drs KHYudian Wahyudi MA PhD menyiapkan tiga ekor sapi untuk dijadikan sebagai kurban pada perayaan Idul Adha tahun ini.
Foto: BPIP
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Drs KHYudian Wahyudi MA PhD menyiapkan tiga ekor sapi untuk dijadikan sebagai kurban pada perayaan Idul Adha tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Drs KHYudian Wahyudi MA PhD menyiapkan tiga ekor sapi untuk dijadikan sebagai kurban pada perayaan Idul Adha tahun ini. Dengan menggunakan prokes lengkap, ia mendatangi langsung salah satu penjual sapi di kawasan Rawamangun untuk memilih sapi-sapinya.

“Saya datang kesini untuk memilih sendiri sapi yang akan dijadikan kurban, sekaligus melihat secara langsung bagaimana kondisi sapi tersebut. Sapinya bagus, insyaallah memenuhi syarat,” ungkap Yudian ketika ditemui seusai memilih sapi, Minggu (18/7).

Pada perayaan Idul Adha tahun sebelumnya, Yudian juga melakukan hal serupa, memilih dan menyiapkan sapi untuk berkurban. Ia ingin menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah kurban selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Yudian menjelaskan bahwa, penyembelihan hewan kurban melambangkan pengorbanan, mengajarkan keikhlasan, gotong royong, berbagi kepada sesama, dan juga ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Sunoto Setyo SE MSi, Kepala Biro Fasilitasi Dewan Pengarah dan Ketenaga Ahlian BPIP, yang turut mendampingi Kepala BPIP memilih hewan kurban menjelaskan bahwa, sapi-sapi ini akan disalurkan ke beberapa pihak.

“Seusai Prof Yudian memilih dan melihat kondisi sapi-sapi yang akan dijadikan sebagai hewan kurban ini, sapi-sapi ini akan didistribusikan ke beberapa pihak. Diantaranya MWC NU Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dan satu lagi ke Pengurus Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah,” ungkap pria yang akrab dipanggil Itho ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement