Jumat 23 Jul 2021 18:28 WIB

Ketua Dewan Pengarah BPIP: Anak Indonesia Harus Percaya Diri

Anak-anak harus rajin belajar, riang gembira serta berteman dengan siapapun

Sejumlah anak-anak bermain bola di lorong daerah Pantai Batu Merah, Kota Ambon, Maluku, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional, Jumat (23/7/2021). Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Anak Nasional 2021 menekankan agar anak-anak di Indonesia harus tetap terus bergembira meski banyak pembatasan aktivitas di tengah pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Sejumlah anak-anak bermain bola di lorong daerah Pantai Batu Merah, Kota Ambon, Maluku, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional, Jumat (23/7/2021). Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Anak Nasional 2021 menekankan agar anak-anak di Indonesia harus tetap terus bergembira meski banyak pembatasan aktivitas di tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr (HC) Hj Megawati Soekarnoputri berpesan anak-anak Indonesia harus dibangun dan memiliki rasa percaya diri dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Presiden Republik Indonesia Ke-5 itu jika tidak memiliki rasa percaya diri, anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa akan memiliki mental yang lemah, menjadi orang yang berputus asa dan merasa dirinya tidak berguna.

“Dari kecil anak-anak harus percaya diri, dibangun rasa percaya dirinya, fighting spiritnya, semangatnya. Karena tanpa itu kita akan menjadi orang yang berputus asa yang sama sekali tidak bisa tidak akan merasa diri kita mempunyai guna,” pesannya saat sambutan pada acara puncak Hari Anak Nasional dengan tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, Jum’at (23/07).

Dirinya juga menekankan Anak-anak harus rajin belajar, riang gembira serta berteman dengan siapapun karena Indonesia memiliki keberagaman kultur, budaya, bahasa, ras, agama dan lain sebagainya.

“Ayo anak Indonesia rajin belajar, bersuka cita, riang gembira, menari, menyanyi dan kita saling berteman karena Indonesia ini Bhineka Tunggal Ika, ada Pancasila alangkah indahnya kalau kita bergotong royong”, ajaknya.

Ia juga mendorong anak-anak Indonesia harus memiliki cita-cita besar, maju ke depan sehingga dapat berguna bagi nusa, bangsa dan dirinya sendiri. “Karena bangga dengan jati diri dan kebudayaan bangsamu, itulah yang akan mengangkatmu menjadi seseorang yang berguna,” ujarnya.

Ia berpendapat belajar tidak harus formal di sekolah, melainkan belajar bisa dilakukan di mana saja, karena menurutnya guru paling baik adalah alam semesta.

Dalam kesempatan yang sama Presiden RI Joko Widodo berpesan kepada Anak-anak Indonesia untuk bersabar dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga belum bisa belajar tatap muka di sekolah.

Meskipun demikian ia mengingatkan anak-anak untuk tetap belajar di rumah dan dan selalu mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak.

“Anak-anak ku semua adalah masa depan Indonesia, harus tetap semangat belajar dan terus-lah bergembira rajin beribadah dan jangan lupa berdo’a kepada tuhan yang maha esa, supaya kita selalu ada dalam lindungan Allah SWT,” pesannya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan meskipun dalam kondisi pandemi ini, tidak membatasi Anak-anak Indonesia dalam berimajinasi dan berkreasi. “Imbauan di rumah aja, pada kenyataan-nya dapat dimanfaatkan secara positif oleh anak-anak kita melalui bakat talenta dengan luar biasa,” ucapnya.

Ia menekankan empat hak dasar anak yakni hak untuk hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang, hak untuk mendapatkan perlindungan dan hak untuk mendapatkan partisipasi merupakan tanggungjawab bersama mulai dari orang tua, pemerintah, dunia usaha, media dan elemen masyarakat lainnya.

Ia menegaskan, meskipun hari anak dilaksanakan setiap tahun satu kali, tetapi pemenuhan hak-hak anak harus dipenuhi setiap hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement