REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Cucu Nia (44 tahun) yang berdomisili Kampung Dusun Pasar RT 1/2 Desa Sukaratu Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang Jawa Barat, menjadi salah satu warga yang tergusur Waduk Jatigede Sumedang. Ibu dari dua orang anak ini, akhirnya merantau ke Kota Bandung.
Cucu berjualan kopi seduh di Alun-Alun Kota Bandung untuk mendapatkan penghasilan. Namu, pandemi Covid-19 yang diiringi dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat perekonomiannya makin morat marit. Demi menafkahi dua anaknya, Cucu terpaksa jadi pemulung karena aktivitas dagang kopinya terhenti.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi, menemui Cucu saat ia sedang melakukan kunjungan kerja. Dedi pun, memberikan bantuan.
"Seorang ibu mengaku terdampak gusuran akibat pembangunan waduk Jatigede, Sumedang. Perceraian dengan sang suami, mengantarkan dirinya menjadi penjual kopi di Alun-Alun Kota Bandung," ujar Dedi Mulyadi disela pertemuannya saat kunjungan kerja di Bandung, Sabtu (31/7).
Tidak hanya itu, menurut Dedi, Cucu mengaku belum mendapat bantuan apa pun selama pandemi Covid-19. "Bantuan pemerintah pun sampai saat ini belum mampir di rekening pada kartu yang dia miliki. Sehingga, dia tak mampu lagi membayar kontrakan dan membiayai anaknya yang masih usia sekolah," katanya.
Dedi berharap, pemerintah setempat, lebih memperluas jangkauan distribusi bantuan kepada warga yang terdampak pandemi. "Semoga perjumpaan ini bisa menyelesaikan kesulitan yang dia miliki," katanya.