REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban menanggapi terkait influencer yang menerima vaksinasi ketiga atau vaksinasi booster.
Menurutnya, hal tersebut sangat disayangkan karena masih banyak dokter yang belum mendapatkan vaksin.
"Beredar gambar ada seorang influencer yang diduga mendapatkan vaksin booster Moderna. Saya berharap dugaan itu tidak benar. Kalau benar, ya amat disayangkan, karena masih ada dokter-dokter yang dilaporkan belum mendapat vaksinasi dua kali. Misalnya di Purwokerto," katanya dalam cuitan di akun Twitter miliknya, Jumat (30/7).
Kemudian, dia melanjutkan urutan untuk yang menerima vaksin ketiga harus sama dengan program vaksin pertama. Yaitu tenaga kesehatan, dokter dan orang-orang yang ada di pelayanan publik.
Faktanya jumlah yang sudah divaksinasi di Indonesia itu belum ada 10 persen. Artinya kan yang belum divaksinasi juga masih banyak.
"Bagi saya, perkara influencer itu sangat bermanfaat untuk edukasi, silakan saja. Asalkan seluruh rakyat Indonesia sudah disuntik vaksin dua dosis. Namun, kami juga jangan terlalu reaktif. Tunggu saja kebenarannya dari penelusuran Kemenkes tentang kejadian itu," kata dia.
Sebelumnya diketahui, viral di media sosial terkait sebuah tangkapan layar akun Instagram @johandjayanto dapat suntik vaksin ketiga. Dia merupakan seorang influencer.
Cerita soal influencer itu kemudian diunggah ulang oleh akun Twitter @cathydjaya pada Rabu (28/7). Dari cuitan yang tulis oleh Cathy, terdapat seorang selebgram yang mendapat 'privilege' vaksin dosis ketiga.
"Temen w cerita (di IG) kalau ada influencer yang dapat vaksis dosis ketiga. Influencer, bukan Nakes," tulis akun tersebut.