REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Kota Denpasar, Bali secara resmi mencanangkan isolasi terpusat bagi masyarakat terpapar Covid-19 yang berbasis desa adat. Pencanangan program isolasi berbasis desa adat dilakukan Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara di Desa Adat Penatih, Kecamatan Denpasar Timur.
Hadir dalam kesempatan tersebut dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat, antara lain anggota DPRD Kota Denpasar Ketut Budha, Lurah Penatih I Wayan Astawa, serta tokoh masyarakat Desa Adat Penatih.
Wali Kota Jaya Negara mengatakan pencanangan program vaksinasi Covid-19 di Desa Adat Penatih dan isolasi terpusat berbasis desa adat tersebut merupakan bentuk penanganan Covid-19 berbasis desa adat. Menurut dia, konsep ini merupakan yang pertama di Kota Denpasar. Karena lewat program ini diharapkan mampu menekan laju penularan virus Corona.
"Kami berharap, lewat program ini dapat menjadi contoh bagi desa/kelurahan dan desa adat di Kota Denpasar, sehingga diharapkan dengan program itu dapat memaksimalkan cakupan vaksinasi minimal 70 persen sebagai syarat imunitas kelompok (herd imunnity)," katanya.
Dengan konsep ini, isolasi terpusat akan menjadi upaya pencegah penularan Covid-19, serta dapat memberdayakan klinik, rumah kos-kosan serta UMKM di desa adat.
Bendesa Adat Penatih, I Wayan Ekayana mengatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Desa Adat Penatih dilaksanakan atas kerja sama Desa Adat Penatih, Satgas Gotong Royong, Satgas Kelurahan dan Sekehe Teruna se-Desa Penatih serta Pemkot Denpasar melalui Puskesmas II Denpasar Timur.
Kegiatan yang dikemas dengan pelayanan kesehatan bagi masyarakat bertujuan sebagai langkah preventif untuk menekan penularan Covid-19 terutama klaster keluarga.
"Melalui kegiatan ini kami harapkan mampu meningkatkan jumlah vaksinasi di Desa Adat Penatih, serta menjadi langkah preventif dalam pencegahan penularan Covid-19 lewat pengecekan kesehatan bagi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan program vaksinasi Covid-19 di Desa Penatih ditargetkan mampu menjangkau seluruh masyarakat desa adat setempat. Yakni warga banjar adat sebanyak 350 KK serta sekitar 1.500 warga pendatang dengan usia di atas 12 tahun.
"Kami berharap partisipasi masyarakat melalui program vaksinasi Covid-19 pelaksanaanya akan dipusatkan di masing-masing banjar dan ditargetkan bulan Agustus tuntas seluruhnya," ujarnya.