REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi meminta pengusaha pariwisata untuk bersikap adaptif dan fleksibel agar bisnisnya bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.
"Berpikir positif di masa sulit tak selalu mudah, namun adaptasi dan fleksibilitas adalah kunci yang harus dipegang siapapun yang berkecimpung dalam indusrti pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Irwandi.
Irwandi mengatakan saat ini seluruh negara di dunia sedang menghadapi tantangan yang sama, yakni pandemi Covid-19. Pandemi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tapi juga berdampak pada perekonomian negara.
Jakarta adalah salah satu kota yang terdampak pandemi Covid-19. Salah satu sektor yang terdampak adalah pariwisata dan langsung terbentur dan terkena efek ekonominya.
"Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terhambat pandemi tapi bukan berarti kita terus berdiam diri, terus merenung, kita harus optimis dan semangat, justru selama pandemi kita harus strategis, berpikir positif dengan cara menemukan peluang untuk kembali membangkitkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.
Irwandi mengatakan perubahan adalah hal yang akan terus terjadi di dunia. Dia berharap webinar yang digelar oleh Sudin Parekraf Pemkot Jakarta Pusat (Jakpus) bisa membantu para pelaku usaha mencari solusi inovatif untuk menyelamatkan bisnisnya dari efek ekonomi yang dipicu pandemi Covid-19.
Salah satu solusi yang ditawarkan Irwandi adalah fokus menjalankan bisnis melalui media daring untuk menembus penghalang mobilitas yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
"Saya melihat semua sudah jualan daring, banyak saya lihat anak-anak muda kalau beli baju sekarang sudah jarang ke toko, semua merek sudah ada di 'online', jadi mal itu sekarang hanya menjadi 'showroom'," ujarnya.