REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Jajaran Polresta Bogor Kota melaksanakan program vaksin presisi di dua titik, yakni di RS Bhayangkara dan Gedung DPRD Kota Bogor. Untuk mencapai target 1.000 orang dalam sehari, Polresta Bogor mengajak para pengguna jalan untuk divaksinasi Covid-19.
Pantauan Republika di lokasi, sejumlah petugas Polresta Bogor turun di Jalan Pemuda, Tanah Sareal, Kota Bogor pada Rabu (28/7) siang. Kepada para pengguna jalan, petugas memberhentikan satu per satu para pengendara. Mulai dari pengendara sepeda motor, sopir angkutan kota (angkot), ojek online, hingga tukang sayur.
Jika yang ditanya belum menerima vaksin, mereka dipersilahkan untuk masuk ke area gedung DPRD Kota Bogor dan divaksinasi secara gratis. Pemberian vaksin dilaksanakan di basement.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pemberian vaksin Covid-19 di gedung DPRD Kota Bogor dilakukan di luar vaksinasi targeted di area zona merah yang saat ini masih terus digencarkan.
“Jajaran Polresta Bogor melaksanakan program vaksin presisi, kami memiliki target sebelum jam 12.00 WIB sudah bisa memvaksinasi 500 orang. Sehingga selain targeted yang kami laksanakan masih ada sisa, maka kami melaksanakan razia vaksin di depan kantor DPRD,” kata Susatyo ketika ditemui Republika di lokasi, Rabu (28/7).
Susatyo menjelaskan, dengan sistem ‘razia’ yang dilaksanakan oleh pihaknya, masyarakat yang ingin divaksinasi tapi belum mendapatkannya bisa secara langsung datang ke gedung DPRD Kota Bogor. Selain masyarakat yang melintas, di area vaksinasi juga terlihat beberapa orang yang sudah mendaftar terlebih dahulu untuk menerima vaksin.
“Masyarakat yang melintas, penumpang, sopir angkot bisa ikut vaksin di DPRD. Untuk mendukung program vaksinasi ini, kami dengan Pemkor Bogor kita dorong untuk bisa mengejar target vaksinasi bertambah,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto juga turut meninjau giat Vaksin Presisi di gedung DPRD Kota Bogor. Dengan sistem administrasi yang ada saat ini, mempermudah masyarakat untuk menerima vaksin.
“Sekarang sistem administrasinya sudah sangat baik, jadi yang penting ada identitas warga, tinggal dimana, nomor kontak maka bisa melaksanakan vaksinasi. Ada notifikasi 28 hari vaksin dimana, dan diinformasikan oleh lurah,” kata Bima Arya.