REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kabupaten Bekasi meluncurkan Gerakan Bekasi Berantas Pandemi (Berani) dengan mengajak berbagai pihak untuk bersinergi mengatasi wabah Covid-19 yang masih belum mereda.
Langkah awal gerakan yang digagas oleh Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan ini dimulai dengan mengajak perusahaan di kawasan industri Kabupaten Bekasi untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat bagi pekerja industri yang terpapar Covid-19.
"Beberapa hari lalu kita rapat bersama perusahaan industri dan Apindo. Mereka sepakat untuk menyediakan tempat isolasi terpusat bagi karyawan yang dikelola secara gotong-royong dari dana CSR perusahaan,” kata Dani, dalam keterangan resmi, Kamis (29/7).
Pj Bupati Bekasi bersyukur atas terwujudnya tempat isolasi terpusat bagi pekerja industri yang dikelola oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bekerjasama dengan Forkopimda Kabupaten Bekasi.
"Kami berharap, adanya tempat isolasi terpusat ini dapat mempercepat penanganan Covid-19 di Kabupaten Bekasi, khususnya yang berasal dari klaster industri," ujarnya.
Rumah isolasi terpusat di kawasan Jababeka ini dapat menampung 660 pasien Covid-19 yang akan diawasi dan dipantau oleh tenaga kesehatan selama 24 jam.
"Diharapkan dengan adanya tempat isolasi terpusat ini penambahan kasus Covid-19 maupun angka kematian dapat berkurang," ucapnya.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan, tempat isolasi terpusat sangat penting, karena lebih dari 60 persen kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi didominasi oleh karyawan atau pekerja industri.
"Kami bersinergi dengan semua pemangku kepentingan, terutama Apindo yang akhirnya terwujud tempat isolasi terpusat ini. Semuanya akan terintegrasi, dan tidak perlu menunggu waktu lama bagi pasien yang terpapar," kata Hendra.