Rabu 28 Jul 2021 20:09 WIB

Angka Kematian Tembus 2.000 Kasus Per Hari, Testing Digenjot

Pemerintah akan menaikkan kapasitas testing Covid hingga 400 ribu spesimen per hari.

Petugas Public Safety Center 119 (PSC 119) bersama warga mengevakuasi jenazah pasien Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri (isoman) di rumahnya di Jalan Padasuka, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Rabu (28/7). Berdasarkan hasil data yang dihimpun dari situs laporcovid19.org hingga (28/7) tercatat kasus kematian pasien Covid-19 saat isolasi mandiri dan di luar rumah sakit mencapai 2.705 kasus. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto:

Merespons kondisi lonjakan angka kematian Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan instruksi khusus kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan menteri lain yang berkaitan, untuk menekan kasus kematian.

"Angka kematian harus ditekan semaksimal mungkin," kata Jokowi dalam keterangan pers, Ahad (25/7).

Selain itu, Jokowi juga meminta kementerian terkait untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam menambah kapasitas rumah sakit, khusus di daerah dengan angka kematian tinggi. Jokowi juga meminta adanya tambahan fasilitas isolasi terpusat dan memastikan ketersediaan oksigen untuk pasien Covid-19.

Dalam kesempatan yang sama, presiden juga meminta masyarakat tetap waspada terhadap risiko penularan Covid-19, khususnya dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Menurutnya, dunia saat ini sedang menghadapi risiko munculnya varian Covid-19 yang lebih menular ketimbang yang sudah ada saat ini.

"Kita harus selalu waspada, ada kemungkinan dunia akan menghadapi varian lain yang lebih menular. Saya memerintahkan agar testing tracing bisa ditingkatkan lebih tinggi. Memakai masker dan menjaga jarak harus terus dilakukan," kata Jokowi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menceritakan dirinya yang berulang kali dipanggil oleh Presiden Jokowi terkait tingginya kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia. Menurut dia, Presiden menanyakan upaya yang perlu dilakukan untuk menekan angka kematian pasien.

“Tingginya yang wafat membuat bapak Presiden itu memanggil saya terus, gimana caranya masyarakat kita tidak ada yang terus wafat,” ucap Menkes Budi saat konferensi pers, Selasa (27/7).

Dari penelitian yang dilakukan Kemenkes, salah satu upaya untuk menekan angka kematian yakni dengan memasifkan upaya testing. Testing menjadi penting untuk mengidentifikasi secara dini apakah seseorang tertular Covid-19 atau tidak.

 

Budi mengatakan, saat pertama kali ia menjabat sebagai Menkes, jumlah testing di Indonesia masih berkisar antara 30-40 ribu per harinya. Saat ini, lanjutnya, jumlah spesimen yang dites semakin meningkat yang mencapai hingga 300 ribu dan jumlah orang yang diperiksa sekitar 220-240 ribu.

“Kita perlu naikan itu terus supaya kita tahu kalau ada saudara-saudara kita yang kena dan kita bisa ukur oximeter-nya apakah memang perlu dirawat atau tidak lebih dini,” kata dia.

Karena itu, ia meminta masyarakat agar tak takut dan menghindar saat akan dilakukan pemeriksaan, apalagi jika telah mengalami beberapa gejala. Sehingga juga dapat memberikan perlindungan bagi keluarga dan lingkungan sekitar.

Menurut, uru Bicara Satgas Covid-19 Reisa Brotoasmoro, pemerintah akan meningkatkan kapasitas testing hingga 400 ribu spesimen per hari.

"Dalam rangka menurunkan kasus dan kematian yang naik, pemerintah akan memperkuat pelacakan (tracing) dan meningkatkan tes (testing). Jika testing saat ini berkisar hampir 200 ribuan maka akan naik ke 300 ribu hingga 400 ribu per harinya," kata Reisa saat bicara di konferensi virtual FMB9, Rabu (28/7).

Reisa menambahkan, mekanisme pelaporan contact tracing akan dilakukan secara digital yang akan dilakukan oleh para relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang terlatih serta relawan yang terdiri dari TNI/polri serta Aparatur Sipil Negara (ASN). Kemudian, dia melanjutkan, hasil tracing akan diinput secara digital dalam sistem Si Lacak Kemenkes.

Setiap kontak erat yang ditemukan, dia melamjutkan, dipastikan melakukan karantina dan mereka akan melalui entry test hari pertama untuk mengetahui status kesehatannya serta exit test pada hari kelima karantina untuk memastikan yang terinfeksi Covid-19 tidak mengalami gejala sama sekali. Setelah itu, dia melanjutkan, pasien dapat dinyatakan tidak terinfeksi.

"Satu hal yang perlu dicermati dengan masifnya testing dan tracing, ada kemungkinan kasus harian terkonfirmasi akan naik karena kapasitas testing yang meningkat," ujarnya. 

 

photo
Ilustrasi PPKM Level 4 - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement