REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Moh Adib Khumaidi, mengatakan tak hanya masyarakat, para tenaga kesehatan (nakes) juga mengalami kesulitan mendapatkan kebutuhan vitamin hingga obat selama isolasi mandiri (isoman). Untuk itu, dia berharap nakes yang sedang menjalani isoman sakitnya tidak bertambah parah.
"Kami mendapatkan antibiotik juga sulit, vitamin pun sulit. Kami berusaha untuk kemudian didukung, tetapi tentunya kami berharap teman-teman nakes menyampaikan pada kami, sehingga bisa kami support," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar IDI, Selasa (27/7).
Dia mengatakan, dokter yang terpapar Covid-19 sudah lebih dari 3.000 orang. Data Tim Mitigasi IDI per 17 Juli 2021 mencatat, sudah sekitar 1.323 orang tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19.
"Pada Juli ini yang melakukan isoman sebenarnya cukup banyak. Inilah yang kemudian menjadi suatu kewajiban bagi organisasi (membantu), didukung civil society, kami support ini," kata Adib.
IDI berkolaborasi bersama Anak Bangsa Peduli menyediakan kebutuhan para tenaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Salah satunya yaitu alat pelindung diri (APD) sesuai referensi dari Tim Mitigasi IDI.
Adib mengatakan, ini bisa menjadi salah bentuk upaya perlindungan termasuk dorongan moral bagi para tenaga kesehatan. "Selain ini juga menjadi satu upaya untuk dorongan moral bagi tenaga medis, diharapkan juga bisa menjadi suatu kolaborasi di dalam dukungan untuk menjaga kesehatan, melindungi dan membantu teman-teman tenaga kesehatan," ujarnya.
IDI berencana berkoordinasi dengan organisasi kesehatan lainnya seperti Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam melebarkan gerakan membantu tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang sedang menjalani isolasi mandiri nanti bisa menghubungi call center 0859106505279, lalu mengisi form yang diberikan tim. Selanjutnya, tim akan memverifikasi data dan melakukan pencatatan via sistem. Paket bantuan nantinya dikirimkan kepada mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Di sisi lain, kepedulian pada tenaga medis ini juga demi menjaga agar tidak ada lagi dari mereka yang harus meregang nyawa di tengah upaya penanggulangan Covid-19.
Adib berharap, gerakan membantu tenaga medis ini bisa menjadi role model yang juga dilakukan orang-orang di luar sana. "Kami harapkan ini menjadi role model yang bisa dilakukan oleh semua pihak untuk bisa mendukung kesehatan, membantu tenaga kesehatan sebagai bagian kita masih ingin tetap sehat, tetap bisa melayani masyarakat Indonesia," kata Adib.