Selasa 27 Jul 2021 15:53 WIB

Pemkab Banyumas Terima Sumbangan Ratusan Peti Mati

Sejak awal Juli lalu, kebutuhan peti mati di Banyumas alami peningkatan signifikan.

Rep: Eko Widiyatno / Red: Agus Yulianto
Pekerja mengangkut peti mati yang akan digunakan bagi jenazah pasien COVID-19, di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/7/2021). Pemkab Banyumas menerima bantuan peti mati dari sejumlah organisasi masyarakat dan pengusaha, terkait jumlah kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Banyumas yang mencapai 602 kasus dari tanggal 1-25 Juli 2021
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Pekerja mengangkut peti mati yang akan digunakan bagi jenazah pasien COVID-19, di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/7/2021). Pemkab Banyumas menerima bantuan peti mati dari sejumlah organisasi masyarakat dan pengusaha, terkait jumlah kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Banyumas yang mencapai 602 kasus dari tanggal 1-25 Juli 2021

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Untuk mengatasi masalah kebutuhan peti mati bagi pasien Covid 19 yang meninggal dunia, Pemkab Banyumas telah menggalang bantuan kalangan pengusaha untuk menyumbang peti mati. Sejak himbauan permintaan bantuan ini digaungkan, Pemkab telah menerima bantuan ratusan peti mati.

"Saat ini ada cukup banyak sumbangan peti mati yang kami terima. Seluruhnya kami simpan di GOR Satria," jelas Kabid Keolahragaan, Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Dinporabudpar), Taufik Widjatmoko, Selasa (27/7).

Dia menyebutkan, sejak permintaan peti mati pada kalangan pengusaha disampaikan pada 16 Juli 2021 lalu, hingga saat ini tercatat ada sebanyak 188 peti mati yang telah diterima. Dari jumlah tersebut, yang telah digunakan ada sebanyak 62 unit. "Sekarang masih tersimpan 126 peti mati di GOR," katanya.

Dengan adanya stok peti mati ini, Taufik menyebutkan, pihak rumah sakit tidak perlu lagi kebingungan saat membutuhkan peti mati. "Kalau ada pasien Covid 19 yang meninggal, pihak rumah sakit tinggal mengirim ambulans untuk mengambil peti mati di GOR," jelasnya.

Taufik menyebutkan, sejak beredar informasi mengenai kesulitan pihak rumah sakit mendapatkan peti mati, banyak kalangan pengusaha yang tergerak untuk menyumbang peti mati. Terlebih, setelah Wakil Bupati Sadewo Tri Lastiono menyampaikan permintaan agar kalangan pengusaha bisa menyumbang peti mati.

"Setiap hari, selalu ada donatur kalangan pengusaha yang menyumbangkan peti mati. Mudah-mudahan dengan persediaan ini, pihak rumah sakit tidak lagi mengalami kesulitan peti mati yang akhirnya sering menyebabkan kelambatan proses pemakaman," katanya,

Sejak awal Juli lalu, kebutuhan peti mati di Banyumas mengalami peningkatan signifikan. Hal ini menyusul tinggi angka kematian akibat Covid 19. Bahkan hingga kini, angka kematian akibat Covid 19 masih fluktuatif, berkisar antara 20 pasien hingga 30 pasien per hari. n eko widiyatno

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement