Senin 26 Jul 2021 15:51 WIB

Ridwan Kamil Tinjau Vaksinasi Covid-19 Lintas Agama

Jika vaksinasi dipercepat akan terbentuk kekebalan kelompok agar kematian berkurang.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 berbagai lintas agama di Universitas Muhammadiyah, Kota Bandung, Senin (26/7/2021)
Foto: Yogi P/Biro Adpim Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 berbagai lintas agama di Universitas Muhammadiyah, Kota Bandung, Senin (26/7/2021)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berbagai lintas agama di Universitas Muhammadiyah, Kota Bandung, Senin (26/7). Target sasaran vaksinasi mencapai 3.000 orang dalam lima hari. 

Menurut Ridwan Kamil, dukungan dari berbagai pihak amat penting untuk mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19. Sebab, fasilitas yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jabar, baik Puskesmas maupun rumah sakit, hanya dapat menampung 60 persen. “Berarti 40 persennya harus dibantu oleh institusi siapa pun, baik itu organisasi keagamaan hingga profesi maupun suporter bola,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil. 

“Oleh karena itu, saya mengapresiasi sebuah upaya yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Bandung melakukan vaksinasi massal sekitar 3.000 penerima,” imbuhnya. 

Emil mengatakan, Pemprov Jabar intens mempercepat vaksinasi Covid-19. Selain menyiapkan mobil vaksinasi keliling, Pemprov Jabar meminta sekolah dan pesantren untuk dijadikan sentra vaksinasi Covid-19. 

“Termasuk yang kita siapkan mobil vaksinasi keliling dan sekolah juga pesantren yang memadai wilayahnya untuk dijadikan sentra vaksinasi maupun vaksinasi massal,” katanya. 

Emil berharap jika vaksinasi Covid-19 dipercepat dan berjalan optimal, kekebalan kelompok atau herd immunity dapat cepat tercapai. Dengan begitu, diharapkan tingkat kematian akibat Covid-19 bisa terus ditekan. 

“Sehingga diakhir tahun tingkat vaksinasi naik, dan tingkat kematian menurun, karena ada dukungan 60 persen fasilitas Pemda dan 40 persen dukungan dari masyarakat seperti keteladanan yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Bandung ini,” paparnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement