REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto dan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mendatangi Balai Kota Bogor, Ahad (25/7). Kedua menteri memberikan secara simbolis bantuan sosial (bansos) kepada para pengemudi transportasi di Kota Bogor.
Para pengemudi transportasi yang menerima bantuan terdiri ojek online (ojol), sopir angkutan kota, dan bus. Bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terdiri atas 500 paket sembako. Bantuan tersebut untuk meringankan beban para pengemudi transportasi pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Menko Airlangga Hartarto mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan arahan untuk terus mendorong bansos kepada masyarakat, termasuk pembagian sembako. Menurut dia, bantuan sembako diberikan kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau bantuan sembako PPKM untuk 5,9 juta KPM.
"Ada juga program tambahan perpanjangan, bantuan sosial tunai untuk 10 juta KPM," jelas Airlangga dalam sambutannya di Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad.
Selain itu, sambung Airlangga, ada juga tambahan bantuan beras 10 kilogram untuk 28,8 juta KPM. Kemudian penambahan bantuan produktif usaha mikro untuk 3 juta penerima dengan besaran masing-masing Rp 1,2 juta, sehingga total menjadi Rp 3,6 triliun.
Ada pula bantuan untuk warung dan pedagang kaki lima (PKL) untuk 1 juta penerima yang diberikan dalam PPKM level 4 dan 3. Masing-masing mendapatkan uang tunai senilai Rp 1,2 juta. Dia berharap, kerja sama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dapat memaksimalkan posko bantuan di setiap daerah.
"Tentu ini diharapkan bisa membantu saudara-saudara kita untuk terus berupaya menahan laju Covid-19. Dan juga mempertahankan kesejahteraan masyarakat. Faskes dan teman teman pengemudi transportasi ini adalah pahlawan kita membawa kebutuhan masyarakat dari warung, dari restoran ke rumah masyarakat," tutur Airlangga.
Menhub Budi Karya Sumadi menambahkan, komunikasi pemerintah dengan para operator transportasi ini penting dilakukan. Hal itu mengingat, transportasi menjadi salah satu bagian penting dalam perekonomian.
"Satu hal yang sudah kita putuskan bahwa ada STRP atau izin untuk melaksanakan kegiatan untuk ojol sudah dilakukan secara kolektif. Dan secara individu nanti bisa ditunjukan dengan menunjukan uniform dan motornya," kata Budi.
Juga untuk para sopir angkutan kota. Dia mengatakan, pemerintah sudah memberikan banyak hal yang memungkinkan mereka bisa melakukan kegiatan seperti biasa. Tentu, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
"Kami laporkan juga, karena memang Bodetabek ini relatif masih kurang vaksinasi dan upaya CSR, maka Kemenhub dan Jasa Raharja bersama Korlantas akan melakukan kunjungan ke masing-masing daerah. Semoga ini bisa memberikan suatu upaya pencegahan terpaparnya Covid," ucap Budi.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menjelaskan, paket bantuan ini ditargetkan bagi para pelaku ekonomi yang benar-benar membutuhkan. Terutama para pengemudi transportasi umum yang perannya saat ini begitu vital di tengah pembatasan kegiatan masyarakat.
"Karena banyak warga yang tetap dirumah memesan (ke ojol). Makanya difokuskan kepada ojol dan pengemudi angkot. Bantuan ini dari stakehokder di bidang perhubungan berupa sembako," ucap Bima.