Jumat 23 Jul 2021 03:12 WIB

Bulog: Persediaan Beras di DIY Aman Hingga November 2021

Bulog DIY memiliki persediaan beras mencapai 49.000 ton.

Stok beras bulog.
Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Stok beras bulog.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA-- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan ketersediaan beras di provinsi ini aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga November 2021."Sampai empat bulan ke depan masih cukup, apalagi nanti pada Agustus 2021 ada masa panen kedua," kata Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) DIY Juaheni saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis (22/7).

Menurut Juaheni, hingga saat ini, Bulog DIY memiliki persediaan beras mencapai 49.000 ton. Persediaan itu diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di DIY, Karesidenan Kedu, dan Bayumas, Jawa Tengah sampai empat bulan ke depan. Dengan mengacu persediaan itu, ia juga memastikan bahwa kebutuhan masyarakat selama PPKM aman.

Apalagi, berdasarkan pemantauan Bulog DIY, saat momentum Idul Adha hingga saat ini belum terjadi pembelian beras dalam jumlah besar di pasaran."Momentum Idul Adha kemarin tidak ada gejolak. Rata-rata stabil. Dikatakan permintaan menurun juga tidak," ujar Juaheni.

Menurut dia, persediaan beras diperkirakan masih akan terus bertambah karena hingga saat ini, Bulog DIY masih menyerap beras maupun gabah dari petani dengan rata-rata 50 ton per hari.Ia menyebutkan pembelian gabah di tingkat petani sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp 5.300 per kilogram dan 8.300 per kg untuk beras."Kemarin memang (serapan) sempat kita stop karena barang di gudang penuh. Tapi insya Allah dengan adanya beras keluar akan kita serap lagi," kata dia.

Selain beras, menurut dia, kebutuhan pokok lainnya yang tersedia di Gudang Bulog DIY seperti minyak goreng serta gula pasir juga masih aman. Apabila harga beras mengalami gejolak, ia memastikan Bulog DIY juga siap menggelar kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium untuk meredam potensi kenaikan harga pangan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement