Rabu 21 Jul 2021 14:48 WIB

Kemenkes: Laju Vaksinasi Covid-19 Terkendala Distribusi

Beberapa daerah terkendala dalam proses distribusi vaksin.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: DOk BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Percepatan pelaksanaan program vaksinasi nasional Covid-19 saat ini mulai menurun. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi di berbagai daerah yang mulai melambat dalam beberapa terakhir ini karena terkendala proses distribusi. “Beberapa daerah terkendala dalam proses distribusi dikarenakan situasi peningkatan laju kasus,” kata Siti Nadia saat dikonfirmasi, Rabu (21/7).

Selain itu, kurangnya stok vaksin di daerah juga disebabkan karena PT Bio Farma juga hanya mampu mengolah tiga juta hingga lima juta bahan baku vaksin menjadi vaksin jadi. Sedangkan untuk vaksin jadi yang sudah diterima pemerintah juga tak bisa langsung didistribusikan ke daerah karena masih memerlukan proses quality control.

Baca Juga

“Pertama, produksi Bio Farma yang hanya tiga juta hingga lima juta untuk mengolah menjadi vaksin jadi. Kedua, masih ada proses untuk QC (quality control, Red) untuk vaksin jadi yang kita terima,” jelas dia.

Siti Nadia pun berjanji pemerintah akan terus mengakselerasi program vaksinasi nasional setelah laju penambahan kasus dan penularan yang sangat cepat saat ini dapat ditangani. Dari laporan Satgas Penanganan Covid-19, percepatan vaksinasi harian justru semakin menurun dalam tiga hari terakhir ini. Pada Selasa (20/7), hanya sebanyak 249.144 vaksinasi dosis pertama dan 50.937 vaksinasi dosis kedua.

Kemudian pada Senin (19/7), terdapat sebanyak 422.067 vaksinasi dosis pertama dan 126.201 vaksinasi dosis kedua. Sedangkan pada Ahad (18/7), terdapat sebanyak 404.837 vaksinasi dosis pertama dan 56.295 vaksinasi dosis kedua.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri Kesehatan agar menghabiskan stok vaksin yang masih tersedia di berbagai daerah dan juga rumah sakit maupun puskesmas untuk mempercepat laju vaksinasi. Stok vaksin, kata dia, hanya dapat disimpan di PT Bio Farma.

"Saya minta kepada Menteri Kesehatan untuk disampaikan sampai organisasi terbawah bahwa tidak ada stok untuk vaksin. Artinya, dikirim langsung habiskan, kirim habiskan, kirim habiskan, karena kita ingin mengejar vaksinasi ini secepat-cepatnya," kata dia.

Menurutnya, salah satu kunci penanganan pandemi Covid-19 ini yakni dengan percepatan vaksinasi.  "Sekali lagi, tidak usah ada stok. Stoknya itu yang ada hanya di Bio Farma. Yang lain-lain cepat habiskan, cepat habiskan, sehingga ada kecepatan. Karena kunci, salah satu kunci kita menyelesaikan masalah ini adalah kecepatan vaksinasi, ini sesuai yang juga disampaikan oleh Dirjen WHO," tegasnya.

Ia juga menginstruksikan agar percepatan program vaksinasi Covid-19 difokuskan pada tiga provinsi di Pulau Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan juga Banten karena memiliki capaian vaksinasi yang masih rendah. Dengan demikian, diharapkan kekebalan komunal di Pulau Jawa dapat segera terbentuk.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement