REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dijadwalkan kembali menerima tambahan vaksin Covid-19 sebanyak 30 juta dosis lebih pada akhir Agustus 2021. Hal itu diungkapkan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Selasa (20/7) sore.
"Untuk memastikan ketersediaan vaksin, pemerintah menyatakan akan menerima tambahan kedatangan vaksin sebanyak lebih dari 30 juta dosis pada akhir bulan Agustus," kata Wiku.
Ia mengatakan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk segera mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Tanah Air. Selain itu, kata Wiku, Presiden juga telah meminta agar stok vaksin yang ada di daerah untuk segera dihabiskan.
Berdasarkan evaluasi cakupan vaksinasi, kata Wiku, ditemukan bahwa daerah yang perlu ditingkatkan vaksinnya yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten. "Karena itu, ke depannya fokus penanganan kesehatan dan percepatan vaksinasi akan diutamakan bagi daerah-daerah tersebut," ujarnya.
Pemerintah juga berkomitmen menjamin bahwa setiap orang mampu mengakses vaksin dengan baik dengan skema pemerintah atau Program Gotong Royong.
Dilansir dari data Kementerian Kesehatan, stok vaksin Covid-19 di Indonesia hingga Senin (19/7) berjumlah total 121.407.600 dosis. Terdiri atas 93 juta dosis bahan baku dan 28,4 juta dosis vaksin jadi.
Stok vaksin berdasarkan merek terdiri atas Sinovac sebanyak 115 juta lebih bahan baku dan 3 juta dosis vaksin jadi. Vaksin AstraZeneca sebanyak 14,9 juta lebih dosis vaksin jadi, Sinopharm sebanyak 6 juta dosis vaksin jadi dan Moderna 4,5 juta dosis vaksin jadi.