Senin 19 Jul 2021 17:31 WIB

Dinkes Luruskan Informasi Sekeluarga Meninggal Saat Isoman

Dari empat orang yang meninggal tersebut hanya dua orang yang dipastikan Covid 19.

Rep: Eko Widiyatno / Red: Agus Yulianto
Petugas Public Safety Center 119 (PSC 119) bersama petugas puskesmas mengevakuasi jenazah pasien Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri (isoman).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas Public Safety Center 119 (PSC 119) bersama petugas puskesmas mengevakuasi jenazah pasien Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri (isoman).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Dinas Kesehatan Purbalingga meluruskan informasi yang menyebutkan empat orang pada satu keluarga meninggal saat melakukan isolasi mandiri (Isoman). Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono, membenarkan, keempat orang yang meninggal itu memang satu keluarga yang tinggal di Desa Penambongan, Kecamatan Purbalingga.

"Namun, mereka tidak meninggal saat sedang melakukan isolasi mandiri," ujarnya, Senin (19/7).

Berdasarkan kronologi yang diterima Republika, mereka terdiri atas  Siswomuarto (75), Kartini (65), Admini (39), dan Eni (40). Mereka terdiri atas ayah, ibu dan dua orang anak. "Tapi, Admini dan Eni sudah tidak tinggal serumah dengan keluarga ayah-ibunya. Hanya Kartini dan Siswomuarto yang tinggal satu rumah," ujarnya.

Lebih dari itu, Hanung menyebutkan, dari empat orang yang meninggal tersebut hanya dua orang yang dipastikan Covid 19. Kepastian hasil tes positif, diketahui setelah keduanya meninggal. Sedangkan dua orang lainnya, tidak dilakukan tes sehingga tidak diketahui positif atau tidaknya.

Menurutnya, anggota keluarga yang meninggal lebih dulu adalah Admini (39). Almarhumah sempat dirawat di RS Siaga Medika pada 2 Juli 2021 dan meninggal 3 Juli 2021 dini hari. 

"Jenazah dipulangkan tanpa protokol Covid-19. Dengan demikian, almarhumah meninggal tidak saat sedang isolasi mandiri," katanya.

Anggota keluarga yang kemudian meninggal juga, adalah Siswomuarto atau yang biasa dipanggil Kiman (75). Sebelumnya, almarhum diketahui memiliki penyakit Diabetes Melitus dan sudah 3-4 tahun rutin suntik insulin. 

"Pasien meninggal di rumah, bersamaan dengan tanggal meninggalnya Admini. Tapi almarhum tidak pernah dilakukan cek Covid sehingga tidak diketahui positif atau tidak," katanya.

Sedangkan istri Siswomuarto, yakni Kartini (65), meninggal pada 12 Juli 2021 jam 16.00. Almarhumah diketahui memiliki penyakit peserta hipertensi. "Almarhumah meninggal di rumah. Saat dilakukan antigen, hasilnya memang positif," katanya.

Anggota keluarga selanjutnya yang meninggal, adalah Eni (40). Saat sakit, yang almarhumah sempat dilarikan ke RS Emanuel. Namun karena Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS tersebut penuh, pasien dipulangkan ke rumah. Selain itu, almarhumah juga memiliki riwayat penyakit hipertensi dan sakit lambung.

"Almarhumah meninggal pada 12 Juli 2021 pukul 17.30 di rumah. Hasil tes antigen saat pasien meninggal, memang positif," katanya. Berdasarkan kronologis tersebut, Hanung menyebutkan, keempat orang tersebut tidak meninggal dalam kondisi isolasi mandiri.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement