REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) untuk sekitar 1 juta warga mulai Senin (19/7). BST senilai Rp 300 ribu per kepala keluarga (KK) ini diharapkan tepat sasaran.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak, mengatakan, data warga penerima BST memang sudah diperbarui oleh Pemprov DKI bersama Kementerian Sosial (Kemensos). Tapi, masih terdapat kemungkinan adanya KK yang menerima dua kali BST.
"Kemungkinan double (dapat BST) pasti ada karena cleansing data sudah dikerjakan sebelum ini tapi tidak mungkin 100 persen datanya tepat," kata Gilbert.
Selain itu, lanjut dia, tak tertutup pula kemungkinan adanya keluarga miskin yang tak terdata. Sebab, ada kemungkinan keluarga miskin baru bermunculan di tengah pandemi ini tapi belum terdata oleh pemerintah.
Oleh karenanya, Gilbert meminta pihak rukun tetangga (RT) proaktif mendata warga ataupun menerima aduan warga terkait BST ini. "Bila ada warga yang protes, harus ada mekanisme untuk memeriksa ulang, bukan tertutup," ujarnya.
Menurut Gilbert, BST sebesar Rp 300 ribu per bulan per KK jelas tak tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup satu keluarga. Tapi, ABPD DKI hanya sanggup memberikan BST sebesar itu.
"APBD sangat sulit menopang Bansos. Akhirnya pembangunan juga dikorbankan," kata dia. Lantaran nilainya kecil, kata dia, jangan sampai pula BST ini salah sasaran.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, meyakini bahwa Pemprov DKI sudah memperbaiki data penerima BST. "Sehingga APBD yang dialokasikan untuk bansos itu benar-benar tepat sasaran," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, bantuan sosial tunai (BST) untuk warga yang terdampak Covid-19 dan PPKM Darurat akan disalurkan mulai besok, Senin (19/7). BST akan disalurkan kepada 1.844.833 kepala keluarga (KK).
Anies menerangkan, BST untuk 1 juta KK dibiayai oleh APBD Pemprov DKI. Sedangkan sisanya atau sekitar 837 ribu KK ditanggung oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Untuk membiayai BST bagi 1 juta KK, lanjut Anies, pihaknya menyiapkan dana APBD Rp 604 miliar. "Yang dari Pemprov DKI transfer akan dilakuan besok (Senin) melalui rekening penerima sehingga mereka langsung bisa menerima di rekeningnya masing-masing," ujar Anies di Monas, Ahad.
Mengutip laman corona.jakarta.go.id, disebutkan bahwa BST yang ditanggung APBD akan diberikan kepada setiap KK Rp 300 ribu per bulan. Adapun pencairan BST kali ini dua bulan sekaligus, yakni BST bulan Mei dan Juni. Penyaluran dilakukan dalam bentuk Kartu Tabungan dan Kartu ATM Bank DKI.