REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Papua mulai memeriksa ada atau tidaknya varian delta Covid-19 di provinsi itu. Sampel yang diperiksa itu untuk mengetahui apakah varian delta sudah menyebar di Papua atau belum dan hasilnya baru diketahui sebulan kemudian.
"Memang betul kami sudah mulai melakukan pemeriksaan setelah terkumpul 48 sampel yang berasal dari pasien Covid-19," kata Kepala Litbangkes Papua dr Antonius Oktaviandi Jayapura, Ahad (18/7).
Dikatakan, ada empat petugas laboratorium yang bertugas menangani pemeriksaan sampel tersebut. Sampel yang diperiksa itu berasal dari pasien yang terinfeksi ulang dengan gejala berat, sudah divaksin dan terinfeksi berat, anak-anak dengan CT rendah atau gejala berat dan penyebaran yang masif.
Sementara itu Kepala Labkesda Papua Sally Ajawaila mengakui, walaupun secara laboratorium belum dipastikan adanya varian delta, kondisi yang ditemukan dari hasil pemeriksaan laboratorium terungkap CT pasien positif Covid-19 rendah. "Namun untuk memastikan kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari Litbangkes Papua," kata Sally Ajawaila.
Dia menambahkan, penularan yang terjadi saat ini lebih cepat misalnya kalau satu orang ditemukan satu orang positif maka yang kontak erat setelah diperiksa hasilnya 90 persen positif. Dia berharap masyarakat benar-benar mematuhi protokol kesehatan.