REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Perusahaan-perusahaan diminta untuk meredefinisi kembali fokus kegiatan berbasis dana Coorporate Social Responsibility (CSR). Seperti dilakukan PT Polytama Propindo yang begitu wabah terjadi, fokus sasaran program CSR-nya dialihkan ke warga terdampak wabah Covid-19.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Sigit Reliantoro mengungapkan, perlunya fokus sasaran CSR diarahkan berkaitan dengan wabah Covid-19. "Kami mohon perusahaan-perusahaan bisa menjadi pelopor untuk meredefinisikan program CSR lebih diarahkan membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19," tutur Sigit dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Ahad (18/7).
Sigit menjadi keynote speaker dalam sebuah acara pemberian penghargaan CSR bagi perusahaan di tengah PPKM Darurat. Polytama meraih penghargaan program berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap warga dan lingkungan sekitarnya.
Penghargaan “Indonesia Corporate Social Responsibility Awards 2021” digelar secara daring, diikuti 80 perusahaan. Sebagai perusahaan sektor petrokimia, Polytama berhasil meraih “Indonesia Best CSR Award with Outstanding Program in Local Community Basic Needs Support”
Perusahaan penghasil bijih plastik tersebut dinilai memberikan kontribusi dan aksi nyata untuk membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19 lewat program CSR. Dwinanto Kurniawan selaku Corporate Secretary GM Polytama, mewakili perusahaan tersebut menerima penghargaan tersebut.
Menurut Dwinanto, penghargaan yang diperoleh ini memotivasi perusahaannya untuk lebih fokus lagi mengarahkan program CSR untuk kesejahteraa warga dan lingkungan sekitar, terutama dari dampak ekonomi akibat wabah Covid-19.
“Kami komitmen bersama pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat untuk bahu-membahu baik dalam pelestarian lingkungan maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat di tengah pandemi," tuturnya.