Ahad 18 Jul 2021 11:27 WIB

Menerapkan Prokes Jangan karena Ada Razia Satgas

Aksi ini merupakan ajakan kepada masyarakat untuk selalu menerapkan prokes.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Aktivis Jogja Corruption Watch (JCW), Baharuddin Kamba membawa surat untuk Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X di depan pagar Alun-alun Utara Yogyakarta, Senin (12/7). Dalam surat itu dia meminta Sri Sultan HB X agar dapat memerintahkan jajaran beserta staffnya agar dapat memaksimalkan anggaran APBD atau Dana Keistimewaan untuk penanganan Pandemi COVID-19. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Aktivis Jogja Corruption Watch (JCW), Baharuddin Kamba membawa surat untuk Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X di depan pagar Alun-alun Utara Yogyakarta, Senin (12/7). Dalam surat itu dia meminta Sri Sultan HB X agar dapat memerintahkan jajaran beserta staffnya agar dapat memaksimalkan anggaran APBD atau Dana Keistimewaan untuk penanganan Pandemi COVID-19. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Seorang aktivis sosial di Yogyakarta, Baharuddin Kamba, melakukan aksi simpatik yang terbilang cukup unik. Baharuddin memasangi, patung polisi di perempatan Gramedia dan pahlawan super di Titik Nol Kilometer dengan masker.

Aksi ini merupakan ajakan kepada masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Selain ajakan, aktivis Jogja Police Watch (JPW) ini menuturkan, aksi ini turut menjadi teguran kepada masyarakat yang masih abai terhadap prokes.

"Patung polisi dan super hero saja memakai masker, masa masyarakat masih ada saja yang abai terhadap protokol kesehatan dengan tidak menggunakan masker," kata Baharuddin, Sabtu (17/7).

Dia mengingatkan, dengan masih abainya masyarakat yang masih saja tidak sadar untuk menggunakan masker tentu saja akan memudahkan virus corona menular. Terlebih, lanjut Baharuddin, DI Yogyakarta yang kasus covid-nya sangat tinggi.

"Menggunakan masker tidak harus menunggu petugas Satgas melakukan razia baru mengenakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, tapi di manapun berada selalu patuhi prokes yang ada. Sekalipun berada di rumah bersama keluarga," ujar Baharuddin.

Lewat aksi ini, dia berpesan, kepada masyarakat agar mematuhi prokes dimulai dari diri sendiri baru mengajak orang lain. Jangan sampai ada PPKM Darurat sampai berjilid-jilid, tapi masyarakat masih saja abai terhadap protokol kesehatan. 

Selain itu, Baharuddin menekankan, penegakan aturan-aturan terkait prokes harus dilaksanakan tegas tanpa pandang bulu, tapi tetap humanis. Kasus oknum Satpol PP yang melakukan pemukulan seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi Satgas.

Selain memasang masker, Baharuddin juga memasangi spanduk bertuliskan ajakan untuk selalu patuh terhadap protokol kesehatan. Tulisan tersebut ditempel di sebuah karton berukuran sedang dan menggunakan tali rafia sebagai kalung.

"Harapannya, lewat aksi simpatik ini masyarakat semakin banyak yang sadar akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan, terutama di DIY," kata Baharuddin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement