REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengatakan tengah fokus memaksimalkan operasional rumah sakit (RS) Serpong Utara bagi pasien Covid-19. Fasilitas kesehatan tersebut hingga kini masih tersendat dana untuk melengkapi sejumlah infrastruktur kesehatan.
“Untuk mengatasi ledakan (kasus Covid-19) berikutnya, kita fokus memaksimalkan RS Serpong Utara untuk pasien Covid-19,” ujar Benyamin, Sabtu (17/7).
Menurut penuturannya, saat ini terdapat 30 tempat tidur atau ruang perawatan yang digunakan pasien. Ditargetkan, di RS tersebut tersedia 100 ruang perawatan isolasi dan enam ruang perawatan intensif (ICU) yang lengkap dengan seperangkat peralatan medis.
Sejak RS Serpong Utara diresmikan pada 23 Maret 2021 lalu, target tersebut hingga saat ini belum terealisasi. Pemkot Tangsel masih mengupayakan finansial untuk dapat merealisasikannya, seperti mengajukan bantuan dana ke Pemerintah Provinsi Banten.
Namun, Benyamin menyebut kemungkinan anggaran dari Pemprov Banten ke Pemkot Tangsel bakal dipangkas dari Rp 30 miliar menjadi Rp 25 miliar. “Ya Rp 5 miliar (selisih dana yang diperoleh) kita tambah dari APBD. Saya enggak mau berkurang pagu untuk RS Serpong Utara,” tuturnya.
Terkait APBD Tangsel, Benyamin mengatakan akan melakukan refocusing kembali karena yang baru bisa digunakan adalah belanja tidak tetap. Angka dari anggaran belanja itu disebut mencapai Rp 32,7 miliar. Sebagian dari dana tersebut nantinya bakal dikucurkan untuk pemaksimalan operasional RS Serpong Utara.
“Dengan uang itu saya tugaskan nanti Dinas Kesehatan untuk melengkapi RS Serpong Utara secepatnya. Bukan tempat tidur sama peralatan medis saja, termasuk insentif untuk tenaga kesehatannya,” kata dia.