Jumat 16 Jul 2021 16:18 WIB

Membenahi Pelibatan Militer di Penanganan Pandemi

TNI perlu diberi SOP jelas agar tugas penanganan pandemi bisa optimal.

Prajurit TNI AD bersama Dishub Kota Bogor menutup jalan saat penyekatan di Simpang Mall BTM, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/7/2021). Dalam penyekatan tersebut digunakan kendaraan tempur lapis baja Panser Anoa milik TNI AD dalam upaya mendukung dan membantu pemerintah dalam kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali.
Foto:

Sejak kemarin, peran TNI dalam penanganan Covid-19 bertambah. Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengungkapkan, Presiden Joko Widodo memerintahkan TNI untuk mendistribusikan paket obat-obatan bagi warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) yang diberikan oleh pemerintah.

“300.000 paket obat-obatan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang sedang melaksanakan isoman, baik orang tanpa gejala (OTG) maupun orang dengan gejala ringan," ujar Hadi dalam keterangan pers, Kamis (15/7).

Hadi menjelaskan, pihaknya akan mendistribusikan paket-paket obat tersebut melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa). Dia menerangkan, dalam pendistribusian 300.000 paket tahap pertama itu, para Babinsa akan didampingi oleh petugas dari Puskesmas maupun bidan-bidan desa di setiap wilayah.

Di samping itu, kata dia, jajaran tim kesehatan komando daerah militer (Kodam), termasuk komando distrik militer (Kodim), komando rayon militer (Koramil), dan Babinsa akan melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Pihak terkait yang dia maksud, yakni para pemerintah daerah, dinas kesehatan, dan jajaran.

“Harapan kita, kolaborasi antarinstitusi ini akan meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang melaksanakan isolasi mandiri,” kata dia.

Hadi menjelaskan, Puskesmas di masing-masing daerah akan melakukan pendataan secara detail. Dengan demikian, obat gratis tersebut nantinya dapat diterima tepat sasaran. Hadi menegaskan, pihak kesehatan jajaran TNI akan mengawasi proses pendataan itu hingga ke proses pendistribusiannya.

“Pembagiannya akan disesuaikan dengan data yang dimiliki oleh Puskesmas dengan persyaratan yang sudah ditentukan oleh Puskesmas, diantaranya hasil swab, dan memang masyarakat harus melaksanakan isolasi mandiri,” ujar Panglima TNI.

Hadi kemudian mengimbau masyarakat yang ingin mendapatkan obat tersebut untuk langsung menyampaikan kepada bidan desa atau petugas-petugas Puskesmas. Setelah data tercatat, Babinsa akan memberikan paket obat tersebut.

“Babinsa akan memberikan paket obat tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dan akan diantar dengan pendampingan bidan desa maupun petugas-petugas Puskesmas,” terang dia.

Sebelumnya, Panglima TNI juga menegaskan TNI akan terus mendukung serbuan vaksinasi guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Panglima TNI juga meminta masyarakat yang sudah divaksin, agar tetap mematuhi dan disiplin protokol kesehatan.

"Ini beberapa dokter yang sedang melaksanakan Pendidikan Pertama Perwira Prajurit Karier saya terjunkan untuk membantu serbuan vaksinasi," kata Panglima TNI saat melakukan peninjauan serbuan vaksinasi di Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (1/7).

Panglima melanjutkan, TNI terus bergerak dan mendukung program Vaksinasi Nasional dengan menerjunkan Tenaga Kesehatan (Nakes) TNI. Pada kesempatan tersebut, mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini mengingatkan, disiplin protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan walaupun sudah divaksin.

"Ini adalah upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," katanya dalam siaran persnya

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Prantara Santosa, mengungkapkan, pemerintah tengah mempercepat vaksinasi Covid-19 sebagai upaya menekan angka penularan yang melonjak tinggi di beberapa waktu belakangan ini. TNI, kata dia, turut mendukung upaya percepatan vaksinasi tersebut dan mendapatkan alokasi vaksinasi sejumlah 200.000 orang per hari.

"Untuk mencapai target tersebut, vaksinasi dilaksanakan melalui program reguler dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan TNI maupun serbuan vaksinasi,” kata Mayjen Prantara, dalam siaran pers, Senin (12/7).

Untuk percepatan vaksinasi di wilayah Jabodetabek, TNI menambah kekuatan tenaga kesehatan sejumlah 176 personel yang berasal dari siswa Perwira Prajurit Karier, yang sedang dalam masa pendidikan di Akademi Militer Magelang. Di samping itu, kata dia, upaya lain yang juga TNI lakukan adalah merekrut 3.000 relawan tenaga medis dan non medis dari berbagai lapisan masyarakat

“Program perekrutan ini merupakan perintah langsung Panglima TNI yang menargetkan untuk DKI Jakarta dan sekitarnya, sebelum tanggal 17 Agustus 2021, warga yang divaksinasi sudah harus mencapai di atas 70 persen, untuk warga yang berusia 12 tahun ke atas,” jelas Mayjen Prantara.

photo
Berbagai negara blokir kedatangan dari Indonesia - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement