Jumat 16 Jul 2021 09:12 WIB

BPPT Ciptakan 3 Suplemen Kesehatan

Inovasi produk di antaranya Stamilic, Whole Beta, dan Kernel Beras Terfortifikasi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala BPPT, Hammam Riza
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala BPPT, Hammam Riza

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memperkenalkan beberapa inovasi produk suplemen kesehatan, di antaranya Stamilic, Whole Beta, dan Kernel Beras Terfortifikasi. Ini untuk membantu masyarakat meminimalisir tingkat kematian yang diakibatkan oleh komorbid di masa pandemi Covid-19.

Kepala BPPT Hammam Riza menyampaikan inovasi suplemen kesehatan merupakan upaya BPPT menyiapkan teknologi berkelanjutan melalui ekosistem inovasi Task Force Riset dan Inovasi Covid-19 (TFRIC-19). "Saya berharap ketiga inovasi kesehatan tersebut dapat membantu masyarakat dalam menjaga tubuh, tidak hanya dalam masa isoman, namun juga sebagai tindakan antisipasi terhadap Covid-19 selama pandemi," kata Hammam dalam talkshow bertemakan "Isoman Cerdas, Upaya Efektif Hadapi Gelombang Covid-19" yang digelar secara virtual, Kamis (15/7).

Baca Juga

Hamman merinci Stamilic bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh dan pengendalian komorbid dalam menghadapi Covid-19. Stamilic mengandung ekstrak cair black garlic dan ekstrak jahe, kombinasi yang semakin memperkaya kandungan antioksidan.

Inovasi black garlic merupakan hasil inovasi BPPT, yaitu bawang putih tunggal yang mengalami proses fermentasi selama sebulan dalam suhu dan kelembaban tertentu. Hasil fermentasi ini menghasilkan bawang putih hitam yang memiliki tekstur lembut, rasa manis asam dan bebas bau. 

"Black garlic memiliki efek meningkatkan sel-sel imun yaitu sel natural killer, sel limfosit B dan sel limfosit T, serta memiliki kandungan senyawa bioaktif S-allyl-L-cysteine (SAC) yang sangat tinggi, yaitu sebanyak 20 kali lipat dibanding pada bawang putih segar," ujar Hammam.

SAC adalah senyawa yang diketahui memiliki manfaat kesehatan yang luas untuk antiinflamasi, antidiabetes, dan memperbaiki lemak darah. Dalam distribusi dan pemasaran Stamilic, BPPT turut menggandeng mitra PT Saraka Mandiri Semesta.

Inovasi suplemen kesehatan selanjutnya adalah Whole Beta yang berperan membantu meningkatkan imunitas dalam masa pandemi Covid-19. Beta glukan “Whole Beta”, merupakan produk inovasi Pusat Teknologi Agroindustri BPPT bekerjasama dengan mitra industri, yaitu BiologiQ, PT Neopangan Selaras Indonesia dan PT Saraka Mandiri Semesta. Inovasi ini mengandung beta glukan hasil fermentasi ragi hitam.

Hammam menerangkan Beta glukan adalah polisakarida yang mempunyai berbagai fungsi kesehatan. Di antaranya membersihkan radikal bebas, anti radiasi, mengatasi kolesterol dan mencegah hiperlipidemia, serta melawan infeksi yang disebabkan oleh virus, jamur, bakteri, parasit dan toxin. 

"Kemampuan beta glukan ragi hitam dalam membantu meningkatkan sistem imun dengan cara mengaktifkan Sel B (untuk memproduksi IgM dan IgG) dan sel T (yang memproduksi IL-1 dan IL-8), serta mampu meningkatkan ekspresi sensor virus yang efektif untuk pencegahan virus influenza (H1N1) dengan menghambat replikasi virus," ucap Hammam.

Terakhir, inovasi BPPT ialah pengayaan gizi vitamin dan mineral dalam bentuk Kernel Beras Terfortifikasi (Fortified Rice Kernel / FRK). FRK merupakan kernel beras yang diperkaya dengan premiks vitamin (Vit A, B1, B3, B6, B9, B12), diproduksi melalui teknologi ekstrusi dengan menggunakan bahan baku lokal. 

Hammam mengatakan sosialisasi beras terfortifikasi ini akan bekerja sama dengan Perum Bulog, didukung oleh World Food Programme (WFP) yang berpengalaman dalam pemasyarakatan Beras Terfortifikasi di berbagai negara untuk mengatasi gizi buruk. "Harapannya fortifikasi beras ini dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan gizi masyarakat, menciptakan ketahanan tubuh terhadap penyakit," ujar Hammam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement