REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data Kementerian Kesehatan yang dihimpun pada Rabu (14/7) hingga pukul 12.00 WIB melaporkan penambahan kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia tembus angka 54.517 orang. Angka itu menjadi rekor baru setelah sebelumnya pada Selasa (13/7) kasus positif harian juga mencatatkan rekor harian tertinggi sebanyak 47.899 orang.
Dari penambahan kasus harian ini menjadikan total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 2.670.046. Sebanyak 240.724 spesimen dari 172.859 orang telah diperiksa. Angka positivity rate orang harian juga tercatat sebesar 31,54 persen.
DKI Jakarta dan Jawa Barat menjadi penyumbang angka kasus konfirmasi Covid-19 di atas 10 ribu orang dalam sehari. Di DKI Jakarta tercatat 12.667 orang terinfeksi SARS-CoV-2. Sementara di Jawa Barat, warga terpapar Covid-19 sebanyak 10.444 jiwa. Ketiga, Jawa Timur menyumbang angka kasus konfirmasi positif sebanyak 7.088 jiwa.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 juga melaporkan penambahan kasus aktif harian yang sangat tinggi pada hari ini yakni sebesar 35.764 orang. Sehingga total kasus aktif yang masih dalam perawatan dan penanganan menjadi sebesar 443.473 orang.
Kenaikan angka meninggal dunia akibat Covid-19 juga terbilang tinggi, yakni 991 jiwa dalam sehari, menjadikan korban jiwa akibat wabah tersebut di Indonesia sebanyak 69.210 orang. Sedangkan, kasus sembuh secara umum lima kali lebih rendah dibanding jumlah temuan kasus konfirmasi positif, yakni 17.762. Sehingga hingga kini, 2.156.363 orang dinyatakan sembuh.
Pada Selasa (13/7), Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, meskipun lonjakan kasus positif terus terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini, kenaikan kasus aktif nasional pada minggu ini mengalami perlambatan. Dari catatan Satgas, kasus aktif pada 27 Juni tercatat meningkat sebesar 45,52 persen dari minggu sebelumnya. Kemudian pada 4 Juli, kasus aktif meningkat 42,15 persen dan pada 11 Juli kasus aktif meningkat sebesar 27,36 persen.
“Peningkatan ini cenderung lebih rendah daripada minggu-minggu sebelumnya,” ujar Wiku saat konferensi pers.
“Adanya perlambatan kasus aktif ini dapat terjadi karena kenaikan kasus positif yang tinggi ini diimbangi dengan kenaikan kesembuhan yang tinggi juga. Ini adalah hal yang penting karena ini menunjukan kemampuan kita dalam melawan pandemi ini,” ujar Wiku, menambahkan.
Namun, sayangnya menurut Wiku, terjadi kenaikan jumlah kelurahan dengan tingkat kepatuhan memakai masker warganya kurang dari 60 persen, yakni mencapai sebanyak 3.455 kelurahan atau desa pada minggu ini. Pada minggu sebelumnya, tercatat terdapat sebanyak 2.654 kelurahan atau desa yang tingkat kepatuhan memakai masker warganya kurang dari 60 persen.
“3.455 kelurahan desa tidak patuh tersebut paling banyak berasal dari Jawa Timur yaitu 569 kelurahan desa tidak patuh, Aceh 558 kelurahan desa tidak patuh, Jawa Barat 481 kelurahan desa tidak patuh, Jawa Tengah 270 kelurahan desa tidak patuh, dan Gorontalo 212 kelurahan desa tidak patuh,” ujar Wiku.