Senin 12 Jul 2021 23:39 WIB

Bupati Subang Tutup Perusahaan yang Buka Saat PPKM Darurat

Bupati Subang ingatkan perusahaan yang boleh beroperasi yang memiliki IOMKI

Petugas melakukan swab test antigen kepada warga Subang Jawa Barat (ilustrasi). Bupati Subang, Jawa Barat, Ruhimat, menutup paksa salah satu perusahaan di daerah inikarena nekat beroperasi pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Petugas melakukan swab test antigen kepada warga Subang Jawa Barat (ilustrasi). Bupati Subang, Jawa Barat, Ruhimat, menutup paksa salah satu perusahaan di daerah inikarena nekat beroperasi pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBDANG - Bupati Subang, Jawa Barat, Ruhimat, menutup paksa salah satu perusahaan di daerah inikarena nekat beroperasi pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

"Pada masa PPKM darurat, perusahaan tersebut tidak memiliki IOMKI (Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri), jadi terpaksa ditutup," katanya saat inspeksi mendadak pelaksanaan PPKMdarurat ke sejumlah perusahaan di Subang, Senin (12/7).

Perusahaan yang ditutup paksa adalah PT Seoilindo Primatama yang berlokasi di Desa Lengkong, Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Subang.Ia mengatakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, perusahaan itu wajib tutup selama PPKM darurat karena tidak memiliki IOMKI.

Atas pelanggaran tersebut, katanya, maka perwakilan PT Seoilindo Primatama wajib mengikuti sidang tindak pidana ringan (tipiring)PPKMdarurat pada Rabu 14 Juli 2021, diPamanukan. Sementara itu, industri yang diizinkan beroperasi selama PPKM darurat hanya perusahaan yang memiliki IOMKI.

PT Seoilindo Primatama merupakan salah satu perusahaan yang masuk dalam sektor esensial karena hasil produksi berhubungan dengan sektor industri minuman.Sementara itu, dalam sidak tersebut bupati didampingi Tim Satgas Penanganan COVID-19 Subang yang terdiri atas TNI dan Polri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement