Ahad 11 Jul 2021 23:32 WIB

Alm Eka Supriaatmaja, dari Kepala Desa Hingga Bupati Bekasi

Eka Supriaatmaja baru genap dua tahun menjadi bupati Bekasi.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja (kanan). Bupati Bekasi, Eka Supriaatmaja meninggal dunia, Ahad (11/7) sekitar pukul 21.30 WIB.
Foto: Dok Pemkab Bekasi
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja (kanan). Bupati Bekasi, Eka Supriaatmaja meninggal dunia, Ahad (11/7) sekitar pukul 21.30 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Bupati Bekasi, Eka Supriaatmaja meninggal dunia, Ahad (11/7) sekitar pukul 21.30 WIB. Ia wafat setelah satu pekan dirawat intensif di Rumah Sakit Siloam, Kelapa Dua, Tangerang.

Kiprah Eka sebagai orang nomor satu di kabupaten beribu pabrik itu memang baru genap dua tahun. Ia naik ke kursi bupati menggantikan bupati sebelumnya Neneng Hassanah Yasin, yang terseret kasus korupsi megaproyek Meikarta.

Baca Juga

Meski karir bupatinya baru berumur jagung, ia menjajaki tangga politik dari tangga terbawah. Putra pasangan H Ojoy Jarkasih dan Hj Enjuh Juhriah ini merupakan Bupati Bekasi asli putera daerah dari Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Ia menceburkan diri ke dunia politik saat terpilih menjadi Kepala Desa Waluya dua periode 2001 – 2006 dan, 2006 – 2012. Kemudian, pada 2014 ia mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kabupaten Bekasi dan menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bekasi periode jabatan 2014-2017.

Kepiawaian Eka dalam berpolitik, membuat Neneng Hassanah Yasin meminangnya untuk menjadi pendamping di Pilkada Kabupaten Bekasi pada 2017 lalu. Di periode kedua Neneng.

Mujur, Eka mengantar Neneng menjadi memimpin Bekasi satu kali lagi. Sayangnya, Neneng menggali lubangnya sendiri. Ia dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada 15 Oktober 2018, ia ditetapkan sebagai tersangka ihwal pengurusan perizinan pembangunan Meikarta.

Pada 2019, Eka pun naik tahta. Sejatinya, jabatan Eka juga akan berakhir pada 2022 mendatang. Namun, takdir berkata lain. Ia dipanggil Tuhan pada Ahad (11/7) setelah satu pekan bergelut melawan virus corona yang telah terdeteksi dalam tubuh Eka pada Kamis (1/7) lalu. Selain meninggalkan pemerintahan Kabupaten Bekasi, ia meninggalkan istri bernama Holilah dan dikaruniai tiga buah hati. Selamat Jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement