REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan pasokan oksigen untuk mendukung penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit di Kota Surabaya, Jawa Timur hingga saat ini masih aman.
"Pasokan oksigen terpenuhi, jadi masyarakat tidak perlu khawatir," katanya, Jumat (9/7).
Ia mengatakan pemerintah kota sudah berkoordinasi dengan produsen gas oksigen di Surabaya, seperti PT Samator dan PT Aneka Gas untuk mengamankan suplai oksigen medis bagi rumah sakit. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengemukakan pemerintah kota berupaya memastikan ketersediaan oksigen medis untuk pasien di rumah sakit maupun penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Komisi B DPRD Surabaya sudah meminta pemerintah kota membentuk satuan tugas yang meliputi aparat Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, serta TNI dan Polri guna menangani masalah ketersediaan oksigen untuk mendukung perawatan penderita Covid-19. Menurut Komisi B DPRD Surabaya, satuan tugas tersebut nantinya harus memastikan stok oksigen aman, harganya terjangkau, dan mudah diakses oleh rumah sakit dan warga.
Kepala Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah IV Surabaya Dendy Rakhmad Sutrisno mengemukakan belakangan harga oksigen medis naik dan warga sulit memperolehnya. Menurut pantauan KPPU, ia mengatakan, gas oksigen dalam tabung satu meter kubik yang biasanya dijual Rp 700 ribu sampai Rp 800 ribu kini dijual seharga Rp 1,2 juta hingga Rp 2,1 juta. Harga isi ulang gas oksigen juga meningkat menjadi sekitar Rp 150 ribu per meter kubik dari Rp 30 ribu per meter kubik.