Jumat 09 Jul 2021 06:05 WIB

34,2 Juta Masyarakat Indonesia Sudah Dapat Dosis Pertama

14,5 juta di antaranya sudah dosis lengkap.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga  di Stasiun MRT ASEAN, Jakarta, Kamis (8/7/2021). MRT Jakarta bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan layanan vaksinasi gratis di stasiun MRT dengan tahap pertama berlangsung pada 8-10 Juli 2021, total keseluruhan target vaksinasi sebanyak 4.000 dosis yang dibagi ke dalam kuota harian selama periode tiga bulan ke depan.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Stasiun MRT ASEAN, Jakarta, Kamis (8/7/2021). MRT Jakarta bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan layanan vaksinasi gratis di stasiun MRT dengan tahap pertama berlangsung pada 8-10 Juli 2021, total keseluruhan target vaksinasi sebanyak 4.000 dosis yang dibagi ke dalam kuota harian selama periode tiga bulan ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 48,7 juta dosis vaksin telah diberikan kepada masyarakat Indonesia per Rabu, 7 Juli. Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi mengatakan, pemberian vaksin di antaranya sudah disuntikkan ke  34,2 juta orang untuk dosis pertama, dan 14,5 juta di antaranya sudah dosis lengkap.

"Hngga Rabu, 7 juli, lebih dari 48,7 juta dosis vaksin sudah diberikan, 34,2 juta orang diantaranya menerima dosis pertama, dan 14,5 juta di antaranya mendapat dosis kedua," kata Dedy saat menyampaikan keterangan pers harian PPKM Darurat, Kamis (8/7).

 

Dedy pun mengajak masyarakat yang belum divaksin untuk mendaftarkan diri dalam pelaksanaan vaksinasi. Sebab, vaksin merupakan salah satu cara untuk mengendalikan kasus Covid-19 di Tanah Air, selain menerapkan protokol kesehatan.

 

"Daftar dan dapatkan vaksin sekarang juga, lindungi diri dan lindungi orang lain, divaksinasi ditambah dengan tinggal di rumah menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan memakai masker dobel  dan sering mencuci tangan akan membuat perlindungan kita menghadang Covid-19 semakin kuat," katanya.

 

Dalam kesempatan itu, Dedy juga kembali mengajak masyarakat mengatur mobilitas selama PPKM Darurat, dengan tidak perlu keluar rumah jika tidak mendesak. Karena target pengurangan mobilitas masyarakat dalam PPKM darurat paling tidak mencapai 50 persen, baru bisa kasus Covid-19 yang kini terus meninggi, bisa segera menurun dan melandai.

 

"Tidak perlu keluar rumah kalau tidak penting, hanya jika mendesak, seperti pergi ke sentra vaksinasi, baik mendaftar diri, mengantar lansia, penyandang disabiilitas atau untuk mendapat vaksinasi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement