Rabu 07 Jul 2021 11:55 WIB

Pemda Diminta Percepat Konversi Tempat Tidur di Rumah Sakit

Percepatan konversi tempat tidur rumah sakit ditekankan di tiga provinsi.

Petugas menyiapkan tempat tidur untuk pasien COVID-19 yang berada di Kantor Wali kota Jakarta Utara, Selasa (6/7/2021). Pemkot Jakarta Utara menyiapkan Tenda Darurat dan 2 lantai Gedung yang berisi 300 tempat tidur bagi warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan kriteria orang tanpa gejala.
Foto: ANTARA / Reno Esnir
Petugas menyiapkan tempat tidur untuk pasien COVID-19 yang berada di Kantor Wali kota Jakarta Utara, Selasa (6/7/2021). Pemkot Jakarta Utara menyiapkan Tenda Darurat dan 2 lantai Gedung yang berisi 300 tempat tidur bagi warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan kriteria orang tanpa gejala.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan, pemerintah pusat meminta pemerintah daerah (pemda) mempercepat konversi tempat tidur di rumah sakit untuk mendukung kondisi pelayanan kesehatan yang kewalahan karena melonjaknya kasus Covid-19.

Percepatan konversi tempat tidur rumah sakit ditekankan dilakukan di Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Bali. "Pemerintah pusat telah meminta pemerintah daerah mempercepat konversi tempat tidur di rumah sakit, terutama di daerah di Jawa Timur, Yogyakarta dan Bali. Saat ini baru DKI yang sudah 50 persen mengkonversi (tempat tidur rumah sakit) khusus untuk Covid-19," kata Jodi.

Menurut Jodi, pemerintah mengakui kondisi pelayanan kesehatan saat ini sedang tidak ideal. Pemerintah pun menyampaikan rasa prihatin bagi mereka yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan.

Duka cita mendalam juga disampaikan kepada mereka yang sudah berpulang karena komplikasi yang disebabkan Covid-19. Namun, pemerintah juga tidak berhenti berupaya menangani lonjakan kasus dengan optimal.

Pemerintah tengah menyiapkan rumah sakit cadangan di Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, dengan kapasitas 900 kamar untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Pemerintah, lanjutnya, juga akan memastikan jumlah pasokan obat-obatan dan alat kesehatan dalam keadaan aman. Rantai suplai dan distribusi dioptimalkan agar tidak ada kendala pemenuhan kebutuhan di lapangan.

"Pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan tabung oksigen dan telah ada komitmen dari Kementerian Perindustrian agar oksigen industri dikonversi ke medis hingga 100 persen," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement