Selasa 06 Jul 2021 13:03 WIB

Allah Pasti Gantikan

Sebuah catatan Ustadz Felix Siauw tentang Dr Muhammad Azwar Kamaruddin

IBF 2019. Ustaz Felix Siauw saat memberikan tausiyah pada acara Islamic Book Fair 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (3/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
IBF 2019. Ustaz Felix Siauw saat memberikan tausiyah pada acara Islamic Book Fair 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (3/3).

Oleh : Ustadz Felix Siauw

REPUBLIKA.CO.ID, -- Ditulis lengkap, nama beliau Dr Muhammad Azwar Kamaruddin Lc, MA. Lulus S3 dengan predikat Summa Cum Laude, tingkatan yang bagi sebagian besar akademisi hanya jadi impian saja. Disertasinya 676 halaman, dipangkas dari 998 halaman atas perintah pembimbingnya di Universitas Al-Azhar.

Beliau membahas tentang fiqh Imam Syafi'i, juga memahami perbandingan fiqh 7 madzhab, tesis S2-nya tak kalah hebat hinggal terbagi 2 jilid, 1.024 halaman. Wajar, sejak dini beliau cerdas, menghafalkan Al-Qur'an sebelum kuliah selama 15 bulan, itupun dalam kondisi kurang fit.

Sebanding dengan pengorbanannya, pada umur 12 tahun dia sudah meminta izin pada ibu-ayahnya, untuk serius mencari ilmu, dan tak pulang sampai 27 tahun berikutnya hingga di tahun 2020. Sejak kuliah, dia sediakan 7-8 jam sehari untuk membaca dan menulis kitab.

KH Hafidz @har030324 menjumpakan kami di @mahadsyarafulharamain, untuk sekedar terpesona dan merasa insecure dengan tiap-tiap lisan dan nasihatnya. Tiap yang keluar dari lidahnya adalah makna dan sari dari Kitabullah dan Sunnah, akhlaknya sungguh sejuk, lembut dan manis.

Terakhir saya bersama beliau di acara Nuzul Al-Qur'an secara online, kembali mengagumi ilmu beliau di @mahadsyarafulharamain. Ternyata itulah terakhir kalinya kami bersapa, terakhir kali saya berujar "Ustadz, ditunggu di ma'had, saya bagian menjamu antum main-main", beliau pun tersenyum.

Tapi kami tak pernah jumpa. Tidak di dunia ini. Entah di akhirat, karena rasanya sulit sekali bisa menyamai tingkatan ilmu dan amal saleh beliau.

Pertama mendengar kabar beliau berpulang, reaksi saya kali pertama, "Ya Allah, beliau lebih diperlukan ummat ketimbang saya, mengapa beliau yang dipanggil?" Ya itu, karena beliau sudah lebih siap, lebih dicinta Allah, bekal beliau begitu indah. Allah pasti gantikan beliau.

Pertanyaan bagi saya, begitu berkilau yang beliau siapkan untuk berjumpa Allah, begitu muda dan begitu berilmu. Salah satu ulama jenius yang saya pernah temui. Mendadak, semua persiapan saya tak terasa kecuali hanya sampah dan kelalaian.

Selamat jalan ustadzku, semoga kita bisa bermain-main saat jumpa nanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement