Selasa 06 Jul 2021 12:54 WIB

Rumah Sakit di Kota Bogor Terima Bantuan Oksigen

Bantuan diterima karena supplier oksigen di Kota Bogor tidak mampu lagi memasok

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Esthi Maharani
Petugas keamanan menyiapkan tabung oksigen medis untuk ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/6/2021). Pemerintah Kota Bogor akan mengoperasikan kembali Rumah Sakit Lapangan yang sudah dinonaktifkan pada bulan Maret lalu dampak penuhnya ruang perawatan di RSUD Kota Bogor dan sejumlah rumah sakit swasta akibat meningkatnya angka kasus positif COVID-19 di Kota Bogor.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas keamanan menyiapkan tabung oksigen medis untuk ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/6/2021). Pemerintah Kota Bogor akan mengoperasikan kembali Rumah Sakit Lapangan yang sudah dinonaktifkan pada bulan Maret lalu dampak penuhnya ruang perawatan di RSUD Kota Bogor dan sejumlah rumah sakit swasta akibat meningkatnya angka kasus positif COVID-19 di Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Melonjaknya kasus positif Covid-19 di Kota Bogor menyebabkan meningkatnya pemakaian dan permintaan oksigen di rumah sakit. Satgas Covid-19 Kota Bogor mendapatkan bantuan 100 tabung oksigen berukuran 6 meter kubik untuk kebutuhan di rumah sakit.

Bantuan tersebut didapatkan dari koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian BUMN. Bantuan oksigen medis tersebut tiba di Posko Logistik PPKM Darurat, Jalan Sudirman, Bogor Tengah, Kota Bogor pada Senin (5/7) malam sekitar jam 23.30 WIB.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyebutkan, ratusan tabung tersebut telah dilakukan isi ulang oksigen oleh PT Krakatau Steel di  Cilegon, Banten. Bantuan tersebut diterima karena kondisi supplier oksigen di Kota Bogor tidak mampu lagi memasok.

“Kami data berapa RS yang memerlukan pasokan tambahan oksigen. Ada beberapa RS yang menyampaikan kepada kami bahwa akan habis per hari Senin tadi. Jadi, Krakatau Steel siap untuk memberikan bantuan 100 tabung besar oksigen. Kami kirim truk ke sana dari Satpol PP dibantu BPBD, kemudian didistribusikan ke beberapa RS yang memang sudah habis stok oksigennya,” kata Bima Arya, Selasa (6/7).

Bima Arya menyebutkan, 100 tabung oksigen tersebut disalurkan ke tiga rumah sakit. Yakni ke RS Azra sebanyak 16 tabung, RS Hermina sebanyak lima tabung, dan RS Medika Dramaga sebanyak 20 tabung.

Sementara itu, lanjut dia, sisanya akan disalurkan ke rumah sakit lain dan pusat isolasi yang membutuhkan. Seperti di RS Lapangan atau RS Perluasan RSUD Kota Bogor, Pusat Isolasi Asrama IPB, dan rumah sakit lain.

Setiap harinya, kata Bima Arya, Satgas Covid-19 Kota Bogor mengusahakan selalu mengambil pasokan baru oksigen di Krakatau Steel. Namun, berdasarkan rapat koordinasi yang dilaksanakan bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, diperkirakan distribusi oksigen akan kembali normal dalam tiga hari ke depan.

“Tapi kita tetap mengantisipasi. Setiap hari akan kita coba memaksimalkan tambahan oksigen ini ke RS-RS,” ucapnya.

Bima Arya menambahkan, Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat adanya lonjakan penambahan kasus positif pada Senin (5/7) sebanyak 562 kasus. Dia menyebutkan, situasi Kota Bogor masih dalam kondisi darurat Covid-19 dimana angka penambahan kasus merangkak naik, dan angka kematian tinggi.

“Jadi dengan kondisi seperti ini kami mengingatkan kepada masyarakat untuk ekstra hati-hati dan Pemkot Bogor terus maksimalkan untuk menambah semua fasilitas. Nakes ditambah, tempat tidur di tambah di RS, kemudian juga pusat isolasi,” ucapnya.

Terpisah, Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir menyebutkan, kebutuhan oksigen di RSUD Kota Bogor juga meningkat. Dimana, tingkat pengisian tabung besar berisi oksigen berkapasitas 10 ton yang dimiliki RSUD Kota Bogor terus meningkat.

Ilham mengatakan, dalam kondisi normal, tabung besar tersebut diisi ulang sekali dalam sepekan. Namun, saat ini RSUD Kota Bogor harus mengisi sebanyak dua hari sekali.

“Kita punya tabung besar dari setahun yang lalu sudah saya manage. Yang saya khawatirkan, kalau ini kurang repot,” tuturnya.

Tak hanya itu, lanjut dia, RSUD Kota Bogor juga memiliki generator oksigen produksi terbatas. “Itu memang sudah direncanakan sama saya satu tahun lalu dan Alhamdulillah kita sudah bisa jalankan kebutuhannya. Jadi dalam hal ini kejar kejaran dengan produksi sama demand. Naik terus,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement