Selasa 06 Jul 2021 06:25 WIB

Airlangga Minta Kepala Daerah Golkar Dukung PPKM Darurat

Pemerintah menargetkan vaksinasi tiga juta dosis per hari pada Oktober mendatang.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto
Foto: Istimewa
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memerintahkan seluruh kepala daerah yang berasal dari partai berlambang pohon beringin bersatu menangani pandemi Covid-19. Airlangga optimistis, kader-kader muda Golkar mampu membuat terobosan bagi Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Hal itu ia sampaikan pada pembukaan program Executive Education Program For Young Political Leaders (program pendidikan bagi para pemimpin muda) untuk angkatan ke-2, Senin (5/7) yang dilakukan secara daring. "Seluruh kader yang menjabat pimpinan DPRD, bupati, wali kota, maupun gubernur harus mendorong kebijakan pusat. Kita satu langkah, satu upaya agar bangsa ini selamat dari pandemi Covid-19," kata dia, Senin (5/7).

Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan, pemerintah pusat saat ini telah mengambil langkah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 hingga 20 Juli 2021. Selain itu pemerintah juga terus berupaya meningkatkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 demi mewujudkan target kekebalan komunal pada 2021.

"Vaksinasi pada Oktober ke atas diharapkan bisa mencapai tiga juta. Angka rata-rata sekarang masih di bawah satu juta dosis, namun dengan ketersediaan vaksin diharapkan ini bisa terus dilaksanakan," tutur dia.

Ketua Dewan Pembina Golkar Institute ini juga mengajak masyarakat untuk tetap membiasakan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Meski sudah divaksin dua kali, siapa pun harus menjalankan kebiasaan normal baru dengan anjuran protokol kesehatan.

"Pemerintah melihat bahwa ke depan kita masih harus bersama-sama menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker," ujarnya.

Hal tersebut menjadi kebiasaan normal baru walaupun individu sudah divaksin dua kali. Upaya itu terus dilakukan sampai Indonesia mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute, Ace Hasan Syadzily menjelaskan bahwa dengan diberlakukannya PPKM Darurat, maka pendidikan kali ini sepenuhnya dilaksanakan secara daring. Ia memastikan bahwa meski dilakukan secara daring, pendidikan ini tetap menarik bagi peserta.

“Maka sedianya yang akan diadakan di DPP Partai Golkar dan bersifat tatap muka tidak bisa kita laksanakan. Namun, atas arahan dari Ketua Dewan Pembina Golkar Institute tetap harus beraktifitas dengan memanfaatkan teknologi informasi tanpa mengurangi substansi dari tujuan penyelenggaraan kursus singkat untuk para pemimpin muda, maka acara ini tetap kami gelar dalam bentuk daring”, kata Ace.

Acara Executive Education Program For Young Political Leaders ini akan digelar selama enam hari kedepan. Program ini akan diikuti 33 peserta yang telah melalui proses seleksi dari 140-an peserta yang mendaftarkan diri. "Kami melakukan seleksi secara ketat, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Terutama kita batasi kepesertaan ini kita batasi usianya 40 tahun, yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik dan yang paling penting adalah keinginan yang kuat untuk mengikuti acara ini," lanjut Ace.

Ia menyebut acara Golkar Institute untuk angkatan II ini akan diisi oleh narasumber yang memiliki reputasi baik nasional maupun internasional. Diantaranya, Prof Kishore Mahbubani dari Singapura, Prof Eko Prasodjo, Prof Hamdi Muluk, Menteri Perindustrian Dr Agus Gumiwang.

Acara pembukaan pendidikan Golkar Institute juga dikemas dengan dialog publik dengan tema The World of Politics From the Perspective of Indonesian Youth. Dalam dialog ini hadir tiga narasumber, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte, dan Co-Founder Think Policy Society Andhyta Firselly Utami.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement