REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Anggota tim pemakaman jenazah Covid-19 di Kota Malang mulai tumbang. Hal ini lantaran jumlah jenazah yang dimakamkan terus melonjak dari sebelumnya.
Kepala UPT Pemakaman Kota Malang, Taqruni Akbar mengatakan, total jenazah Covid-19 yang telah dimakamkan selama tiga hari terakhir sebanyak 65 orang. Sekitar 99 persen di antaranya termasuk pasien konfirmasi positif Covid-19. Terbaru, tim pemakaman masih harus memakamkan 26 jenazah pada Senin (5/7).
"Ini sudah merupakan rekor keprihatinan tertinggi untuk wilayah Kota Malang dan sampai detik ini belum menunjukkan angka ini menurun, terus saja bertambah," kata Taqruni kepada wartawan di Kota Malang, Senin (5/7).
Taqruni mengaku, timnya harus mencari tambahan relawan untuk memakamkan jenazah. Sebab, banyak petugas yang meminta istirahat setiap harinya. Hal ini karena mereka terlalu lelah sehingga turut memengaruhi kesehatannya.
Akibat kondisi tersebut, Taqruni sempat kehilangan satu anggotanya yang meninggal sekitar empat bulan lalu. Kemudian satu petugas lainnya tengah dirawat di RSSA Malang.
Idealnya, kata Taqruni, satu tim pemakaman harus terdiri atas delapan orang. Namun saat ini satu timnya hanya berisi enam orang. "Jadi ini perlu kerja maksimal sangat menguras tenaga," ucapnya.
Proses pemakaman jenazah Covid-19 biasanya menghabiskan waktu sekitar 2,5 jam. Durasi yang cukup panjang ini karena tim masih harus menunggu jenazah dari RSUD Saiful Anwar (RSSA). Ditambah lagi, apabila pemakamannya berlangsung pada malam hari lalu masih harus menunggu penggalian.
Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 7.251 orang hingga 5 Juli 2021. Dari jumlah tersebut, 671 orang meninggal dan 6.248 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 332 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.