Senin 05 Jul 2021 06:47 WIB

Kebutuhan Meningkat, Pasokan Oksigen DIY 47,6 Ton Per Hari

Pemerintah pusat juga akan mengalokasikan tambahan pasokan oksigen sebagai antisipasi

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Tenaga kesehatan membawa tabung oksigen untuk pasien Covid-19 di tenda darurat khusus Covid-19 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta, Ahad (4/7). Posko Dukungan Operasi Satgas COVID-19 BPBD DIY mengonfirmasi sebanyak 63 pasien di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta meninggal dunia dalam sehari semalam pada Sabtu (3/7) hingga Ahad (4/7) pagi akibat menipisnya stok oksigen.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan membawa tabung oksigen untuk pasien Covid-19 di tenda darurat khusus Covid-19 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta, Ahad (4/7). Posko Dukungan Operasi Satgas COVID-19 BPBD DIY mengonfirmasi sebanyak 63 pasien di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta meninggal dunia dalam sehari semalam pada Sabtu (3/7) hingga Ahad (4/7) pagi akibat menipisnya stok oksigen.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pemerintah pusat akan mengalokasikan penambahan pasokan oksigen untuk DIY menyusul ketersediaan oksigen yang semakin menipis akibat lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, disepakati bahwa pemerintah pusat akan mengalokasikan setidaknya 47,6 ton oksigen per hari untuk DIY.

47,6 ton tersebut tidak hanya kebutuhan untuk 27 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 yang ada di DIY. Namun, jumlah tersebut merupakan akumulasi kebutuhan oksigen baik itu rumah sakit rujukan Covid-19 maupun rumah sakit non rujukan Covid-19.

"Kita rapat koordinasi dengan Pak Luhut (Menko Bidang Maritim dan Investasi), itu menyimpulkan kondisi kenaikan pasien Covid-19. Maka diperkirakan kebutuhan oksigen di DIY baik RS Covid-19 maupun RS non Covid-19 itu 47,6 ton," kata Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Ahad (4/7).

Selain alokasi 47,6 ton oksigen per hari, pemerintah pusat juga akan mengalokasikan tambahan pasokan oksigen sebagai antisipasi agar tidak terjadi kelangkaan oksigen di DIY. Pasalnya, kenaikan kasus Covid-19 terus terjadi secara signifikan, yang bahkan penambahan kasus harian di DIY kembali mencatatkan rekor baru pada 4 Juli dengan tambahan 1.615 kasus.

Bahkan, di RSUP Dr. Sardjito juga sempat kewalahan karena ketersediaan oksigen yang semakin menipis akibat banyaknya pasien Covid-19 yang dirawat. Direncanakan, tambahan pasokan oksigen tersebut sebesar 50 persen dari 47,6 ton."Mudah-mudahan dengan adanya ketersediaan yang cukup, nanti kebutuhan oksigen di DIY baik untuk RS rujukan maupun RS non rujukan itu akan tercukupi," ujar Aji.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, disaat lonjakan kasus Covid-19 saat ini, kebutuhan oksigen untuk 27 rumah sakit rujukan Covid-19 di DIY per harinya mencapai 20 ton. Kebutuhan ini meningkat dari yang sebelumnya hanya 17 ton per hari.

"Sebelumnya itu hanya cukup berkisar antara 17 ton, tapi dengan kenaikan (kasus yang signifikan) itu (kebutuhan oksigen) menjadi 20 ton per hari. Berarti ada kenaikan tiga ton per hari," kata Sultan.

Ia menyebut, walaupun kekurangan oksigen, DIY tidak mengalami kelangkaan oksigen. Terkait dengan kekurangan oksigen di RSUP Dr. Sardjito, Sultan menyebut, hal tersebut juga terjadi di rumah sakit rujukan Covid-19 lainnya."Sebetulnya kekurangan oksigen itu tidak hanya di Sardjito, tapi dengan kenaikan penderita Covid-19 itu, konsekuensinya di 27 rumah sakit rujukan Covid-19 perlu ditambah jatah oksigen," ujarnya.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement